Warga Amankan Tujuh Remaja Diduga Bawa Sajam untuk Tawuran di Gunung Tugel Purwokerto

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sekelompok remaja diamankan warga sebelum diserahkan ke polisi setelah diduga membawa senjata tajam (sajam) dan hendak melakukan aksi tawuran di Komplek Gunung Tugel, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Selasa (11/3/2025) sore. Kejadian ini viral di media sosial dan menarik perhatian publik.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa petugas Sat Samapta yang tengah berpatroli menjelang waktu berbuka puasa mendapat laporan dari warga mengenai sekelompok remaja yang telah diamankan masyarakat.

Baca Juga

Gagal Begal Tukang Ojek, Pemuda Asal Cilacap Ditangkap Warga Purwokerto

"Tadi ada patroli petugas Sat Samapta Polresta Banyumas menjelang berbuka puasa mendapatkan informasi dari warga jika ada sekelompok remaja yang ditangkap warga, kemudian mereka (Sat Samapta) mengamankan tujuh remaja tersebut, karena takut diamuk massa," kata Kompol Andriansyah saat dikonfirmasi wartawan.

Ketujuh remaja itu kemudian dibawa ke Kantor Sat Reskrim Polresta Banyumas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil penyelidikan awal, mereka mengaku hanya hendak melakukan 'perang sarung' namun polisi menemukan tiga senjata tajam sebagai barang bukti.

"Informasinya mau perang sarung, tetapi barang bukti yang diamankan sekitar tiga buah senjata tajam," jelasnya.

Baca Juga

Mahasiswa Baru UT Purwokerto Antusias Ikuti Pelatihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh

Pihaknya hingga kini masih mendalami kasus ini dan meminta keterangan dari tujuh remaja tersebut. "Masih di cek oleh kami. Nanti kami akan periksa lebih lanjut," pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang beredar, kelompok remaja itu berkonvoi di sekitar lokasi kejadian, dengan beberapa di antaranya membawa sajam. Warga yang melihat aksi mencurigakan tersebut langsung berinisiatif menghentikan mereka hingga akhirnya berhasil diamankan.

Saat ini, kepolisian masih melakukan pendataan dan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif di balik aksi mereka.

Editor : Arbi Anugrah