Kisah Pasangan Polisi di Tengah Arus Balik Lebaran, Bertugas Bersama, Rindu Anak di Rumah

BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id – Di tengah hiruk-pikuk arus balik Lebaran 2025, pasangan suami istri dengan seragam cokelat tampak berdiri di simpang tiga Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Di bawah terik matahari hingga dinginnya malam serta debu jalanan, mereka saling bergantian menjalankan tugas mengatur lalu lintas dan memberi imbauan kepada pemudik lewat pengeras suara.
“Selamat datang, saat ini Anda berada di pertigaan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Para pengendara mohon bersabar, kami sedang melakukan penarikan arus,” sapa seorang polwan Polresta Banyumas tersebut melalui pengeras suara.
Tak jauh dari lokasi tersebut, tampak seorang anggota polisi tengah fokus mengatur arus kendaraan. Dengan tongkat pengatur lalu lintas di tangan, ia sigap memberikan aba-aba demi menjaga kelancaran perjalanan para pemudik yang melintas.
Mereka bukan sekadar rekan kerja. AKP Heri Sudaryanto dan Iptu Octi Widiasih adalah pasangan suami istri yang tahun ini mendapat kesempatan langka, bertugas bersama di Pos Pengamanan Operasi Ketupat Candi 2025.
Heri sehari-hari menjabat sebagai Kapolsek Ajibarang. Sementara Octi menjabat Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Satlantas Polresta Banyumas, sekaligus dipercaya sebagai Kasub Satgas Rekayasa Lalu Lintas OKC 2025.
“Secara kebetulan saya ditugaskan di Pos Pam Ajibarang, jadi bisa bareng suami. Sebelumnya saya mobile karena membawahi empat Pos Pam dan tujuh titik pengamanan,” ujar Octi kepada wartawan, Sabtu (5/4) malam.
Meski terlihat kompak di lapangan, pasangan ini menyimpan kerinduan mendalam. Lebaran kali ini, mereka harus rela melewatkan momen kebersamaan dengan tiga anak mereka yang dititipkan kepada kedua neneknya.
Anak sulung mereka yang kini duduk di kelas 3 SMA berlebaran di Kebumen bersama neneknya. Sedangkan dua anak lainnya yang masih kecil bersama sang nenek yang berada di Banyumas.
“Anak-anak sama-sama menjalankan Operasi Ketupat, ikut nenek masing-masing,” kelakar Octi, berusaha menahan rindu.
Agar tetap terhubung, keduanya rutin melakukan video call. Jika waktu memungkinkan, Octi sempatkan pulang ke rumah orang tua untuk sekadar mencium dan melihat anak-anak, meski hanya sebentar.
“Biasanya saya pulang saat mereka sudah tidur, dan berangkat sebelum mereka bangun. Rasanya sedih, tapi kami harus menjalankan tugas,” ungkapnya.
Selama tiga hari terakhir, Octi bahkan hanya bisa bertemu buah hatinya sangat singkat. Ia pulang pukul 1 atau 2 dini hari, lalu kembali berjaga di Pos Pam mulai pukul 6 pagi.
Demi fleksibilitas, Heri dan Octi memutuskan membawa kendaraan masing-masing. Dengan begitu, mereka bisa bergantian pulang dan tetap memastikan arus lalu lintas di Ajibarang berjalan lancar.
“Kalau bareng, susah pulangnya. Jadi kami pilih bawa kendaraan sendiri-sendiri,” pungkas Octi.
Di tengah derasnya kendaraan pemudik yang melintas, kisah mereka menjadi gambaran nyata tentang dedikasi aparat di lapangan mengutamakan tugas negara, meski harus mengorbankan waktu bersama keluarga.
Editor : Arbi Anugrah