get app
inews
Aa Text
Read Next : Dosen FEB UMP Jadi Pembicara Utama di Konferensi Internasional Filipina, Bahas Peran AI untuk UMKM

Kisah Inspiratif Prof Jebul Suroso, Si Gembala Kambing yang Menjadi Guru Besar UMP

Kamis, 10 April 2025 | 12:54 WIB
header img
Kisah Inspiratif Prof Jebul Suroso, Si Gembala Kambing yang Menjadi Guru Besar. Foto: Arbi Anugrah

Tak hanya sebagai akademisi, Prof. Jebul juga dikenal sebagai wirausahawan sosial. Ia aktif menggerakkan sektor UMKM dan kegiatan sosial di masyarakat. Atas dedikasinya, ia menerima berbagai penghargaan nasional bergengsi, seperti Indonesia Visionary Leader dari iNews TV, Satria Leader Award dari Suara Merdeka, hingga penghargaan CNN Indonesia Awards atas kontribusinya di bidang pendidikan.

Di balik kesuksesannya, ada sosok keluarga yang selalu menjadi pendorong utama. Bersama sang istri, Sri Lestari, dan dua putra mereka, Andhika Bara Alhuda serta Maula Ghani Dewanata, Prof. Jebul menemukan inspirasi dan kekuatan untuk terus melangkah.

Kini, sebagai Guru Besar, Prof. Dr. Jebul Suroso tak hanya mengukuhkan posisinya di dunia akademik, tetapi juga mempertegas komitmennya dalam membentuk masa depan bangsa melalui pendidikan tinggi, mencetak generasi penerus bangsa yang unggul, dan turut serta dalam merawat Indonesia.

"Saya berharap, perjalanan hidup ini mampu menginspirasi generasi muda Indonesia untuk tidak pernah menyerah dalam mencapai cita-cita dan terus memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara," pungkas Prof. Jebul. Sementara menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, yang hadir dalam kesempatan tersebut turut memberikan refleksi tentang arah perguruan tinggi saat ini. Menurutnya, tantangan terbesar dunia kampus bukan hanya soal keilmuan, tetapi relevansi terhadap kebutuhan masyarakat.

"Kampus saat ini diposisikan berada dalam posisi di menara Gading. Maka ke depan kampus harus merakyat, program yang dikemas adalah kampus berdampak atau kampus berimpact," ujarnya.

Ia menyebut bahwa konsep kampus berdampak perlu dihidupkan, yakni menjadikan produk akademik sebagai kekuatan yang bisa diakses dan dirasakan manfaatnya oleh publik.

"Poduk-produk akademik, produk-produk sosial yang dilahirkan oleh kampus harus bisa dikerjakan, harus bisa ditransformasikan untuk kepentingan masyarakat," jelasnya.

Kepada Prof. Jebul, Prof. Fauzan berpesan agar terus menyalakan semangat perubahan. "Jangan berjalan di tempat yang ramai. Kalau di tempat yang ramai kita berjalan bersama, maka kita akan tidak terlihat. Maka cari jalan yang sepi, dari jalan yang sepi itulah kita akan melahirkan sesuatu yang luar biasa," tutupnya.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut