Dua Investor Kakap Jajaki Investasi di Kebondalem dan Eks Moro

Bupati mengatakan bahwa konsep umum pengembangan Kebondalem semacam itu, tetapi untuk desain biar nantinya investor yang menentukan.
"Tugas pemerintah mempercepat perizinan asal sesuai dengan persyaratan yang ada. Tidak akan lama untuk urus izin, asalkan telah sesuai aturan yang berlaku,"tandasnya.
Selain di Kebondalem, investor juga melihat eks Moro yang dapat dimafaatkan juga untuk bisnis.
"Saya bersama para investor itu cukup lama berdiskusi, kira-kira kalau eks Moro cocok untuk apa. Tetapi saya sampaikan, bahwa Moro dulunya merupakan pusat perbelanjaan dan pembelinya tidak hanya berasal dari Banyumas saja, melainkan juga dari kabupaten lainnya seperti Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara,"katanya.
Potensi lainnya adalah bisa dikembangkan untuk rumah sakit. Apalagi di Banyumas sudah ada beberapa RS yang berjejaring secara nasional seperti Hermina dan JIH.
"Dan potensinya sangat baik. Apalagi kalau Lippo kan sudah memiliki unit RS yakni Siloam. Jadi bisa saja gabungan antara mal dengan RS,"jelasnya.
Bupati mengakui kalau dirinya sebagai marketing Banyumas agar investor bisa masuk ke kabupaten setempat. Tujuannya adalah membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat Banyumas.
"Kami juga membuka menyerap saran maupun usulan untuk pemanfaatan Kebondalem ke depannya. Supaya Kebondalem menjadi citra kota Purwokerto serta menjadi daya ungkit perekonomian Banyumas,"tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito