3. Bercerita tentang Trauma Hubungan Ibu dan Anak
Foto: Sony Pictures
Sesuai judulnya, Umma memiliki latar cerita trauma yang dialami Amanda dalam hubungannya dengan sang ibu. Dalam film digambarkan bahwa trauma dalam hubungan berkeluarga ini sangat membekas, bahkan kematian pun tak bisa menghilangkan trauma tersebut.
Tak hanya hubungan Amanda dan ibunya (diperankan MeeWha Alana Lee) yang diceritakan dalam film ini, hubungan Amanda dan Chris juga mengambil porsi cerita.
Chris yang segera memasuki usia kuliah, sebenarnya ingin melihat dunia luar dengan berkuliah di kampus secara langsung. Namun ia menyadari bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang punya hubungan dengan ibunya.
Kalau ia pergi, maka Amanda tak punya siapa-siapa lagi. Dengan alasan ini, Chris memilih memendam keinginan dan perasaannya. Tanpa Amanda sadari, sebenarnya ia juga menorehkan luka ke dalam kehidupan anaknya.
4. Ulasan dari yang Sudah Menonton
Foto: Sony Pictures
Situs web aggregator Rotten Tomatoes memberi rating drama ini sebesar 24% dari 25 penulis. Sementara dari sisi penonton, nilainya 50% dari lebih dari 50 pengguna yang terverifikasi. Adapun dari IMDb nilainya adalah 5,2% dari 413 pengguna situs web ini.
Sementara itu pengulas film Kate Sánchez yang mengelola butwhythopodcast.com menulis bahwa trik horor yang dipakai Umma mirip seperti film-film horor tahun 2000-an. Walaupun begitu, strategi jump scare-nya cukup berhasil. Ditambah akting Sandra Oh yang tak perlu diragukan lagi menambah momen-momen horor jadi begitu terasa.
Walau lumayan mengerikan, tapi Kate menyayangkan bahwa inti dari Umma, yaitu trauma masa lalu yang terus diwariskan ke generasi berikutnya dalam keluarga, tak terlalu dieksplorasi. Umma terlalu cepat berpindah dari cerita trauma ke adegan-adegan horor untuk menakuti-nakuti penonton.
Baca juga:
Sinopsis Umma dan 3 Hal yang Perlu Diketahui sebelum Menonton Filmnya
Editor : Arbi Anugrah