get app
inews
Aa Text
Read Next : BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto Salurkan Tiga Santunan di Puncak May Day 2025

BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Pendidikan Anak Terjamin hingga Perguruan Tinggi

Jum'at, 02 Mei 2025 | 18:19 WIB
header img
BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto turut menyerahkan santunan kepada dua ahli waris tenaga pendidik non-ASN yang telah meninggal dunia. (Foto: Istimewa)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 di Alun-alun Banyumas berlangsung khidmat pada Kamis (2/5/2025). Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memimpin langsung jalannya upacara yang dihadiri Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, jajaran Forkompinda, pelajar, serta berbagai institusi pendidikan. Tahun ini, peringatan Hardiknas mengusung tema Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Dalam amanatnya, Ahmad Luthfi membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Ia menegaskan bahwa Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Pada kesempatan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto turut menyerahkan santunan kepada dua ahli waris tenaga pendidik non-ASN yang telah meninggal dunia. Penyerahan simbolis dilakukan oleh Gubernur Ahmad Luthfi usai upacara, disaksikan Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Muhammad Ramdhoni.

Ramdhoni menjelaskan bahwa santunan ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara melalui BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan bagi keluarga yang ditinggalkan. 

“Santunan ini terdiri dari dua bagian: beasiswa pendidikan untuk anak hingga perguruan tinggi, serta santunan tunai Rp42 juta yang dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha atau kebutuhan lainnya,” ungkapnya.

Salah satu penerima santunan, Farida, ahli waris almarhum Sugiono, menyampaikan rasa terima kasihnya. 

“Bapak sempat sakit dan masih bekerja di sekolah sebelum akhirnya berpulang. Kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Rencananya dana akan digunakan untuk pendidikan dua anak kami, yang besar akan kuliah, yang kecil baru masuk SD,” tuturnya. 

Farida menerima total santunan Rp192 juta, terdiri atas Rp42 juta santunan kematian dan beasiswa hingga maksimal Rp150 juta.

Sumiati, ahli waris Sukirno, juga menerima santunan serupa senilai total Rp 186 juta. Sukirno, pegawai di Dinas Pendidikan Banyumas, meninggal setelah dirawat selama seminggu di rumah sakit. 

“Terima kasih atas bantuan ini. Santunan ini sangat membantu untuk biaya sekolah anak-anak dan juga untuk memulai usaha,” ujar Sumiati.

Melalui program ini, BPJS Ketenagakerjaan menegaskan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan pendidikan anak-anak Indonesia dan menjaga ketahanan ekonomi keluarga yang ditinggalkan.
 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut