get app
inews
Aa Text
Read Next : inDrive Hadirkan Layanan Pinjaman Syariah untuk Pengemudi di Indonesia

Ratusan Driver Ojol Banyumas Raya Gelar Aksi Damai, Tuntut Regulasi dan Keadilan Tarif

Selasa, 20 Mei 2025 | 19:35 WIB
header img
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) roda dua dan empat dari wilayah Banyumas Raya menggelar aksi damai pada Selasa (20/5/2025). (Foto: iNewsPurwokerto)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, ratusan pengemudi ojek online (ojol) roda dua dan empat dari wilayah Banyumas Raya menggelar aksi damai pada Selasa (20/5/2025).

Aksi yang dimulai sejak pukul 06.00 hingga 15.00 WIB ini merupakan bagian dari gerakan serentak secara nasional yang diikuti oleh komunitas driver daring di berbagai daerah Indonesia.

Peserta aksi berasal dari sejumlah daerah di wilayah Banyumas, termasuk Kabupaten Purbalingga dan Cilacap. Mereka serempak menghentikan aktivitas layanan atau melakukan “off-bid” sebagai bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan perusahaan aplikator yang dianggap merugikan.

Koordinator aksi, Arbi Rusmana, menyampaikan bahwa para driver membawa empat tuntutan utama di tingkat nasional. Tuntutan tersebut mencakup: penyesuaian tarif penumpang, pengaturan resmi untuk jasa pengiriman makanan dan barang, penerapan tarif bersih berbasis jarak tempuh atau Argo Sesuai Kilometer (ASK), serta pengesahan Undang-Undang tentang Transportasi Online.

"Seluruh tuntutan ini bermuara pada satu hal: regulasi. Sejak 2018 hingga sekarang, belum ada perlindungan memadai dari pemerintah. Aplikator masih menetapkan tarif dan sistem kerja secara sepihak," ujar Arbi.

Selain tuntutan nasional, komunitas driver dari Banyumas Raya turut mengajukan tiga poin tambahan. Mereka meminta dihapusnya sistem beta, sistem slot order, dan program hemat berbayar yang dinilai tidak berpihak pada pengemudi.

Arbi menyoroti sistem slot yang menurutnya hanya menguntungkan driver yang masuk dalam skema tersebut, sementara lainnya kesulitan mendapatkan order.

Walaupun tidak bersifat wajib, aksi off-bid ini diikuti secara sukarela oleh sebagian besar driver. Arbi menegaskan bahwa gerakan ini bertujuan membangun solidaritas di antara para mitra driver, bukan untuk memaksa.

“Kami hanya mengimbau, bukan menyuruh. Tapi kami ingin semua sadar bahwa perjuangan ini demi kepentingan bersama,” ucapnya.

Salah satu pengemudi ojol roda dua, Rani (37), turut menyampaikan keluhannya. Ia menyebut sistem slot menciptakan tekanan kerja yang tinggi dengan imbalan yang tidak sepadan. “Kalau tidak ikut slot, sepi order. Tapi kalau ikut, kirim makanan cuma dibayar Rp5.000 sampai Rp6.000. Itu belum untuk beli bensin atau servis motor. Sangat tidak layak,” tuturnya.

Aksi yang dipusatkan di Alun-alun Banyumas berlangsung tertib dan damai. Perwakilan driver juga melakukan audiensi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Banyumas serta anggota DPRD setempat untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie, menyatakan dukungannya terhadap aspirasi driver ojol. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Komisi V DPR RI dan mendorong revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“UU itu hanya mengatur roda empat untuk angkutan umum, sementara dalam praktiknya, justru roda dua yang mendominasi layanan transportasi daring. Ini perlu ditinjau ulang,” kata Agus.

Editor : Elde Joyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut