Bencana Banjir Terjang Sejumlah Desa di Kecamatan Tambak

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa Tengah pada Kamis (22/5/2025) sore menyebabkan dua bencana banjir luapan di dua desa damn membuat kerusakan jembatan.
Banjir melanda Desa Prembun dan Desa Pesantren akibat meluapnya Sungai Manggis dan Sungai Kecepak. Selain itu, tanggul yang belum diperbaiki di Desa Pesantren turut memperparah kondisi.
Air mulai meluap sekitar pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB, membanjiri permukiman di Grumbul Klepusari, serta RW 1 dan 2 di Desa Prembun.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budi Nugroho menjelaskan bahwa selain curah hujan tinggi, proyek pembangunan gorong-gorong yang belum selesai di Desa Prembun juga menjadi salah satu penyebab utama.
“Air dari Sungai Kecepak masuk ke permukiman melalui galian gorong-gorong yang terbuka,” ujar Budi.
Meski tidak menimbulkan kerusakan fisik maupun korban jiwa, banjir berdampak pada 1.264 jiwa yang tinggal di dua RW tersebut. Sebanyak 783 jiwa berasal dari RW 1, dan 481 jiwa dari RW 2. Tak ada rumah yang rusak, namun air sempat menggenangi halaman rumah dan jalan-jalan desa. Selain itu, sekitar 100 hektare lahan persawahan yang baru ditanami ikut terendam.
Tiga warga Desa Prembun yang tinggal di RT 4 RW 1 sempat diungsikan ke balai desa karena lokasi rumah mereka cukup dekat dengan titik luapan. BPBD bergerak cepat dengan melakukan asesmen sejak pukul 21.00 WIB. Tim dilengkapi perahu karet, kendaraan operasional, alat pelindung diri, serta headlamp untuk memantau kondisi malam hari.
Hingga Jumat, air mulai surut di sebagian besar wilayah terdampak, meski masih tersisa genangan di halaman rumah dan jalan lingkungan.
Budi mengingatkan bahwa potensi banjir susulan masih ada jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.
“Kami telah koordinasi dengan pemerintah desa dan instansi terkait untuk percepatan perbaikan tanggul dan penyelesaian proyek gorong-gorong. Bantuan logistik seperti sembako dan kantong plastik juga kami rekomendasikan untuk mendukung kerja bakti warga,” tegasnya.
Sementara itu, di Desa Watuagung, hujan deras yang sama juga menyebabkan kerusakan pada jembatan kayu yang berada di Grumbul Gedang Kulon, tepatnya di depan rumah Bidan Ika, RT 02 RW 02. Arus deras dari sungai kecil menggerus bagian lantai dan struktur penyangga jembatan hingga sebagian ambrol.
“Kerusakan cukup parah, jembatan hanya bisa dilalui sepeda motor. Kendaraan roda empat terpaksa dialihkan ke jalur alternatif,” ujar Camat Tambak Ika Suprihatin.
Meski tak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai Rp45 juta. Petugas gabungan dari desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD, dan sejumlah relawan langsung melakukan pengecekan dan pendataan di lokasi kejadian.
Camat Ika turut mengimbau warga agar tetap waspada karena potensi bencana susulan masih mengintai.
Tim gabungan dari Forkopimcam Tambak, BPBD, UPT PU, Baznas, PMI, dan relawan memantau kondisi hingga dini hari. Setelah situasi dinyatakan aman, seluruh personel dan warga yang sempat mengungsi di Balai Desa Prembun kembali ke rumah masing-masing.
Pemerintah Kecamatan Tambak kini terus berkoordinasi untuk percepatan perbaikan jembatan, mengingat fungsinya yang vital sebagai jalur penghubung antarwilayah.
“Perbaikan jembatan menjadi prioritas, karena akses ini penting untuk mobilitas warga. Kami berharap segera ada respons dari dinas terkait,” katanya.
Editor : EldeJoyosemito