get app
inews
Aa Text
Read Next : Begini Penampakan Sapi Kurban Jumbo Berat 1 Ton Milik Presiden Prabowo

Kisah Operasi Mapenduma 1996, Ketika Prabowo Subianto Pimpin Pembebasan Sandera WNA 

Sabtu, 24 Mei 2025 | 09:28 WIB
header img
Danjen Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto di Papua saat Operasi Mapenduma pada 1996. Salah satu prajuritnya ketika itu, Serka Bayani, anggota Kopassus yang merupakan putra asli Papua. (Foto: Instagram/Prabowo Subianto).

"Bayani adalah contoh kecerdasan lokal yang tak tergantikan oleh teknologi," ungkap Prabowo dalam catatannya.

Operasi Mapenduma dihadapkan pada tantangan besar. Minimnya peralatan pengintai, seperti satelit dan drone, ditambah ketiadaan peta topografis akurat, membuat pengambilan keputusan menjadi sangat riskan. 

Saat itu, TNI hanya mengandalkan peta buatan tangan dan analisis intelijen lapangan.

Menjelang operasi dimulai, tim dari Inggris yang ikut memantau situasi melaporkan telah menyelundupkan alat pemancar sinyal (beacon) saat mengirim bantuan melalui Palang Merah Internasional. 

Sinyal dari beacon tersebut mengarah ke koordinat baru yang tidak masuk dalam enam titik sasaran awal tim intelijen.

Namun, Prabowo menghadapi dilema: apakah akan mengikuti koordinat berdasarkan teknologi asing, atau tetap berpegang pada hasil analisa timnya? Ia lantas memanggil Serka Bayani untuk menilai informasi tersebut. 

Dengan tegas, Bayani menolak lokasi baru itu. Ia menyebut tempat itu terlalu tinggi dan tidak memiliki sumber air, sehingga mustahil digunakan sebagai tempat penampungan sandera.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut