get app
inews
Aa Text
Read Next : Baru Sehari Meninggal, Makam Gadis di Purbalingga Dibongkar Orang Tak Dikenal

Mencengangkan, Ada Makam Keramat Palsu Diduga untuk Ritual Pesugihan

Rabu, 04 Juni 2025 | 10:08 WIB
header img
Heboh temuan 31 makam yang diduga palsu di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kamadean. (Foto: Istimewa)

SERANG, iNewsPurwokerto.id – Warga Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, dihebohkan dengan temuan 31 makam yang diduga palsu di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kamadean

Makam-makam yang dilengkapi nisan berlabel nama-nama tokoh wali tersebut kini dibongkar oleh warga, lantaran diduga dimanfaatkan sebagai sarana praktik ritual pesugihan.

Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, mengungkapkan bahwa makam-makam itu muncul secara bertahap sejak 2018. Padahal sebelumnya, hanya ada satu makam yang dikenal keramat oleh masyarakat setempat.

"Awalnya hanya ada satu makam yang dikeramatkan. Tapi sejak 2018, jumlahnya terus bertambah tanpa penjelasan asal-usulnya. Kini tercatat ada 31 makam yang keberadaannya mencurigakan," ujar Condro saat dikonfirmasi, Rabu (4/6/2025).

Dari hasil penelusuran sementara, makam-makam tersebut diduga didirikan oleh seorang pria bernama Suhada, warga Karawang yang diketahui memiliki kerabat di Desa Seuat.

Suhada diduga membangun makam dan menamainya dengan tokoh-tokoh spiritual rekaan seperti Syeh Antaboga, Nyi Mas Ratu Gandasari, hingga Prabu Tajimalela, demi menarik minat masyarakat yang ingin mencari kekayaan secara instan.

Tak hanya mendirikan makam palsu menggunakan material bata ringan, Suhada juga diduga membuat terowongan atau goa di sekitar lokasi untuk kepentingan ritual pesugihan.

Lebih dari itu, keresahan warga juga dipicu oleh ajaran menyimpang yang disinyalir disebarkan oleh Suhada kepada para pengikutnya. Ia disebut-sebut melarang praktik ibadah wajib, seperti salat Jumat dan puasa Ramadan.

"Warga merasa terganggu karena Suhada diduga mengajarkan paham yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ia melarang salat Jumat dan puasa, yang jelas-jelas kewajiban bagi umat Muslim," tambah Condro.

Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, pihak kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar lokasi makam. Proses penyelidikan terhadap keberadaan Suhada pun terus berlanjut, sementara situasi di lapangan dikawal ketat oleh Bhabinkamtibmas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Langkah pengamanan dilakukan guna menghindari potensi gesekan dan provokasi di tengah masyarakat. Kami masih mendalami kasus ini untuk memastikan ada atau tidaknya unsur penipuan, serta pelanggaran terhadap norma keagamaan,” pungkas Kapolres.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut