Wabup Purbalingga Ikuti Retret Kepemimpinan Jawa Tengah Bersama Lemhannas RI

SEMARANG, iNewsPurwokerto.id — Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, ambil bagian dalam kegiatan Retret Manunggal Leadership Provinsi Jawa Tengah yang digelar bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Senin (10/6/2025).
Agenda ini diikuti oleh wakil kepala daerah, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), direktur BUMD, serta pejabat administratif se-Jawa Tengah, dan dipusatkan di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang.
Retret dibuka secara resmi dengan pemukulan gong dan penyematan tanda peserta. Usai pembukaan, Wabup Dimas mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. Ia menyebut, seluruh peserta tampak bersemangat membangun sinergi demi kemajuan provinsi.
“Saya baru saja mengikuti pembukaan bersama para wakil bupati dan wakil wali kota lainnya. Semuanya menunjukkan semangat kolaboratif untuk membangun Jawa Tengah,” ujarnya, sembari mengenakan seragam loreng khas kegiatan retret.
Dimas juga menegaskan, keikutsertaannya dalam forum ini memperkuat keyakinannya untuk terus menyelaraskan program Kabupaten Purbalingga dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi.
Dalam sesi pengarahan langsung, Gubernur Luthfi menekankan pentingnya peran wakil kepala daerah dalam menjalankan roda pembangunan. Ia menyampaikan bahwa program-program prioritas seperti pelayanan kesehatan melalui dokter spesialis keliling, rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), serta pembangunan infrastruktur dan pertanian perlu dipacu secara kolaboratif di tingkat daerah.
Menurut Wabup Dimas, sejumlah program strategis provinsi tersebut sangat sesuai dengan kebutuhan dan arah pembangunan di Purbalingga. “Banyak program yang sangat nyambung dengan agenda pembangunan di Purbalingga. Ini menunjukkan bahwa sinergi antara pusat, provinsi, dan kabupaten terjalin secara solid,” tuturnya.
Dalam pembekalan yang digelar di Gedung Sasana Widya Praja, Gubernur Luthfi menegaskan bahwa pembangunan tidak bisa dijalankan secara terpisah-pisah. “Kita harus bergandengan tangan. Misalnya, untuk menekan angka kemiskinan, sepuluh daerah termiskin di Jawa Tengah akan mendapat intervensi khusus dari OPD terkait,” tegasnya.
Ia menambahkan, retret yang berlangsung hingga 16 Juni ini merupakan forum strategis untuk memperkuat koordinasi antarinstansi serta menyelaraskan arah pembangunan daerah dengan prioritas nasional. Retret ini juga menjadi sarana integrasi antara program daerah dan visi besar nasional yang tercermin dalam Asta Cita Presiden RI.
“Retret ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi menjadi bentuk nyata pelaksanaan kebijakan di lapangan,” pungkas Gubernur.
Editor : EldeJoyosemito