Selama membuka jalan buat Ambulans, dia harus memikirkan keselamatannya meski pun ikut memacu kendaraan yang cukup kencang. Yang ada di benaknya, ambulans ini tiba di rumah sakit pertama kali.
"Saya mengawal dari Karangpandan, Karanganyar sampai ke RSUD Moewardi. Beruntung pengendara saat itu, memberikan jalan buat Ambulans,"terangnya.
Bagi Hanifah yang baru saja bekerja di sebuah perusahaan, mengawal agar Ambulance mendapatkan jalan untuk segera tiba di rumah sakit, bukan yang pertama kali ini saja.
Meski usiannya tergolong masih muda, ternyata Hanifah sudah sering memberikan pengawalan pada Ambulance.
Karena itu, Hanifah mengaku takut dengan viralnya video tersebut. Tapi yang dia takutkan adalah pengalaman orang tuannya.
Karena selama ini, orang tuannya tidak tahu bila dirinya juga ikut bergabung di komunitas pendamping. Sebuah komunitad relawan yang mengawal Ambulance.
"Saya sekarang takut. Bukan sama video yang viral. Tapi sama seperti orang tua. Soalnya, awalnya ngawal orang tua tak tahu kegiatan saya,"terangnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta