get app
inews
Aa Text
Read Next : 8 Rekomendasi Wisata di Purbalingga yang Bikin Fresh

SPMB 2025 Purbalingga Resmi Dibuka, Pendaftaran Dibanjiri Calon Siswa Sejak Pagi

Senin, 23 Juni 2025 | 17:23 WIB
header img
SPMB 2025 Purbalingga Resmi Dibuka, Pendaftaran Dibanjiri Calon Siswa Sejak Pagi. Foto: Dok Pemkab Purbalingga

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Purbalingga resmi dimulai pada Senin, (23/6/2025). Proses pendaftaran bisa dilakukan secara luring (offline) maupun daring (online) melalui laman resmi: https://purbalingga.spmb.id.

Sejak pagi buta, sejumlah sekolah unggulan mulai dipadati calon peserta didik dan orang tua. Salah satu yang paling ramai adalah SMP Negeri 1 Purbalingga, yang langsung diserbu pendaftar sejak sebelum matahari terbit.

Ketua Panitia SPMB SMPN 1 Purbalingga, Didik Kamseno, mengatakan pihak sekolah telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi antrean panjang.

“Nomor antrean sudah bisa diambil calon siswa sejak pukul 05.00 pagi untuk menghindari penumpukan saat verifikasi akun,” ujarnya.

Meski proses pendaftaran baru dibuka pukul 08.00 WIB, antusiasme masyarakat sudah terlihat sejak dini hari. Hingga pukul 11.00 WIB di hari pertama, tercatat lebih dari 400 calon siswa telah mengambil nomor antrean untuk proses verifikasi dan aktivasi akun. Padahal, daya tampung SMPN 1 Purbalingga hanya 288 siswa yang akan dibagi dalam sembilan rombongan belajar (rombel).

“Setiap hari, kami batasi pelayanan aktivasi akun dan verifikasi berkas untuk 200 calon siswa,” tambah Didik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi, menyatakan bahwa pelaksanaan SPMB 2025 mengikuti petunjuk teknis terbaru yang dapat diakses melalui https://s.id/SPMBPBG25.

Ada empat jalur pendaftaran untuk jenjang SMP, diantaranya Domisili, Prestasi, Afirmasi, Mutasi. Sementara untuk jenjang PAUD dan SD, hanya tersedia tiga jalur: Domisili, Afirmasi, dan Mutasi.

“Kami mengimbau kepada orang tua dan wali murid untuk membaca dengan saksama informasi teknis pendaftaran serta menyiapkan dokumen seperti Kartu Keluarga, nilai rapor, dan surat domisili,” terangnya.

Sementara untuk SMP, jalur prestasi diberlakukan dengan sistem asesmen yang ketat. Jalur ini terdiri dari tes Asesmen Kompetensi Akademik Daerah (AKAD) dengan bobot 60%, nilai rapor 40%, serta tambahan piagam atau sertifikat prestasi.

“Asesmen ini kami lakukan untuk memastikan kejujuran nilai dan menghindari manipulasi. Kami ingin calon siswa yang memang berprestasi secara riil,” tegas Tri Gunawan.

Ia juga mengingatkan bahwa hanya sertifikat dari lembaga yang memiliki hubungan kelembagaan dengan pemerintah yang diakui.

“Kami tidak akan mengakui sertifikat dari lembaga yang tidak memiliki hubungan kelembagaan dengan pemerintah. Ini untuk menjaga keadilan bagi anak-anak yang memang berprestasi dari bawah,” lanjutnya.

Dindikbud Purbalingga menekankan bahwa proses seleksi harus bebas dari gratifikasi dan segala bentuk pungutan liar. Seluruh kepala sekolah sudah menandatangani pakta integritas bersama Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif.

“Tidak boleh ada titipan. Kami diawasi oleh KPK, Ombudsman, dan berbagai lembaga lainnya. Ini komitmen kami untuk pelaksanaan yang transparan dan adil,” ujar Tri Gunawan.

Pihaknya juga menegaskan bahwa kuota penerimaan per sekolah telah ditetapkan sejak April 2025 dan tidak dapat diubah. Jika melebihi kuota, siswa tersebut tidak akan tercatat dalam Dapodik dan tidak memperoleh NISN (Nomor Induk Siswa Nasional).

“Jika sekolah melanggar ketentuan kuota yang sudah ditetapkan, maka siswa tidak akan tercantum di Dapodik atau memperoleh NISN," imbuhnya.

Namun, bagi sekolah yang kuotanya belum terpenuhi, Dindikbud membuka kemungkinan gelombang kedua.

“Prinsip kami jelas, semua anak usia sekolah harus sekolah. Termasuk melalui PKBM atau Kejar Paket, tetap kami fasilitasi,” terangnya.

Dindikbud menegaskan bahwa seluruh proses pendaftaran SPMB tahun ini sepenuhnya gratis. Tidak diperbolehkan adanya pungutan, baik untuk formulir maupun biaya verifikasi. “Kami tegaskan sekali lagi, tidak ada biaya apapun dalam proses ini,” tegasnya.

Sejumlah orang tua mengaku puas dengan proses pendaftaran yang berlangsung lancar dan efisien. Salah satunya, Lia Apriyani, warga Desa Gembong.

“Alhamdulillah lancar, alurnya mudah dipahami. Pendaftaran online juga tadi dibantu petugas sekolah. Verifikasi berkas langsung selesai,” tuturnya.

Dengan sistem yang semakin transparan, bebas pungutan, dan memperhatikan aspek keadilan, Dindikbud Purbalingga berharap SPMB 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi seluruh anak di wilayah tersebut.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut