get app
inews
Aa Text
Read Next : Grebeg JMO, Cara BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto Dorong Pekerja Gunakan Aplikasi

Sinergi Pentahelix Dukung Jamu sebagai Pilar Ekonomi dan Identitas Budaya Bangsa

Rabu, 25 Juni 2025 | 20:58 WIB
header img
Upaya menjadikan jamu sebagai pilar ekonomi nasional sekaligus identitas budaya Indonesia kembali ditegaskan dalam kegiatan Sinergitas Pentahelix 2025. Foto: Pemkab Purbalingga

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Upaya menjadikan jamu sebagai pilar ekonomi nasional sekaligus identitas budaya Indonesia kembali ditegaskan dalam kegiatan Sinergitas Pentahelix 2025, yang digelar oleh Loka POM Banyumas bersama Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) di Gedung Andrawina, Hotel Owabong, Purbalingga, Rabu (25/6/2025).

Mengusung tema “Meracik Masa Depan Ekonomi Indonesia dengan Jamu Sebagai Warisan dan Peluang Ekonomi”, forum ini mempertemukan lima unsur kunci dalam konsep pentahelix, akademisi, komunitas, bisnis, media, dan pemerintah untuk memperkuat ekosistem industri jamu secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Ketua panitia, Azif Yunan, menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan ruang strategis untuk membangkitkan kembali kejayaan jamu.

“Jamu telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Ini merupakan value luar biasa yang dimiliki Indonesia. Maka tugas kita bersama adalah mengoptimalkan aset bangsa ini agar dikenal dunia dan menjadi kiblat jamu global,” ujar Azif dalam keterangannya.

Acara ini juga mencakup layanan percepatan perizinan produk sejak Selasa (24/6) kemarin, melalui desk registrasi BPOM RI yang memfasilitasi pelaku usaha jamu dalam mengurus izin edar untuk produk jamu, obat tradisional, pangan, dan kosmetik.

Ketua Umum PPJAI, Mukit Hendrayatno, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor dalam kerangka pentahelix telah berdampak nyata terhadap pertumbuhan industri jamu.

“Alhamdulillah, kerja sama ini telah menyerap lebih dari 3.800 pekerja secara langsung di sektor jamu. Jika dihitung dengan sektor pendukung seperti pertanian dan distribusi, jumlahnya lebih dari 15.000 orang,” ungkap Mukit.

Ia juga menekankan bahwa sekitar 90 persen bahan baku jamu berasal dari dalam negeri, sebuah capaian penting di tengah isu ketergantungan impor dan menurunnya daya beli masyarakat.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut