Pemimpin Oposisi Israel Desak Netanyahu Akhiri Perang di Gaza

TEL AVIV, iNewsPurwokerto.id – Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, melontarkan kritik tajam terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Dalam pernyataan terbarunya, Lapid menilai perang yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu telah gagal mencapai tujuan dan kini berada di titik buntu.
"Operasi militer di Gaza tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Perang ini sudah mentok. Saatnya mengakhiri dan mencari jalan lain," ujar Lapid melalui akun media sosial X, Kamis (26/6/2025).
Ia juga menuding pemerintahan Netanyahu telah menelantarkan pasukan Israel di wilayah konflik tanpa strategi yang jelas, sehingga menjadikan mereka sasaran empuk bagi serangan kelompok pejuang Palestina.
"Kita sudah kehilangan arah. Tidak ada yang benar-benar mengerti apa yang sebenarnya kita capai dari semua ini," kata Lapid seperti dikutip Anadolu.
Dalam seruannya, mantan perdana menteri itu mendesak agar pemerintah memprioritaskan pembebasan sekitar 50 sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas, dengan estimasi sekitar 20 orang di antaranya masih hidup.
Lapid juga menyarankan adanya perubahan pendekatan, termasuk memberikan peran lebih besar kepada Mesir dalam pengelolaan Gaza. Sementara itu, militer Israel diminta tetap siaga di sekitar perbatasan guna mencegah potensi ancaman dan mempersempit ruang gerak Hamas, termasuk jalur logistik dan pendanaan.
"Israel tidak akan bisa menundukkan Hamas hanya dengan pengerahan pasukan. Yang dibutuhkan adalah strategi yang tepat, organisasi yang solid, dan waktu yang terukur," tegasnya.
Pernyataan tersebut muncul tak lama setelah insiden mematikan yang menewaskan tujuh tentara Israel, termasuk seorang perwira, akibat serangan bom terhadap kendaraan lapis baja di Khan Younis, Gaza Selatan. Serangan itu diklaim oleh Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas.
Kejadian ini memicu gelombang kemarahan dari masyarakat Israel, khususnya dari keluarga para korban yang menuntut pertanggungjawaban dari pemerintah atas kerugian jiwa yang terus meningkat di medan konflik.
Sementara pemerintah Israel tetap melanjutkan operasi militernya di Gaza usai gencatan senjata dengan Iran, desakan dari dalam negeri kian menguat agar strategi perang dievaluasi, dan keselamatan warga serta tentara menjadi prioritas utama.
Editor : EldeJoyosemito