get app
inews
Aa Text
Read Next : UMP Siap Bersinergi Bangun Banten, Rektor Temui Gubernur Andra Soni

Kemendikdasmen Luncurkan Program PKK dan PKW untuk Anak Putus Sekolah SMK

Senin, 30 Juni 2025 | 18:12 WIB
header img
Kemendikdasmen Luncurkan Program PKK dan PKW untuk Anak Putus Sekolah SMK. Foto: Dok Kemendikdasmen

Sedangkan menurut Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, menjelaskan bahwa program ini memberikan pelatihan vokasional intensif selama 1–2 bulan yang langsung dapat diterapkan di dunia kerja maupun dalam menjalankan usaha mandiri.

“APS dari SMK ini akan mendapatkan pelatihan-pelatihan keterampilan vokasional yang relevan dengan kebutuhan DUDI secara intensif selama satu sampai dua bulan sebagai bekal mereka untuk terjun ke dunia usaha maupun dunia industri,” jelas Tatang.

Program ini akan dijalankan di 33 provinsi dengan menggandeng 245 LKP yang telah berpengalaman menyelenggarakan PKK dan PKW serta memiliki jaringan kerja sama dengan UMKM, lembaga permodalan, dan platform digital pemasaran.

“Selesai program, peserta PKK akan siap bekerja maksimal satu tahun setelah lulus karena telah dibekali sertifikasi kompetensi dan terhubung dengan mitra industri. Sedangkan peserta PKW akan mendapatkan pendampingan dan modal usaha untuk langsung membuka bisnis sendiri,” tambah Tatang.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto, menyampaikan bahwa angka APS masih tinggi di berbagai daerah, namun program seperti ini memberikan harapan baru.

“APS tetap menjadi tanggung jawab kita bersama. Program pelatihan harus mempertimbangkan potensi lokal agar para peserta mampu bekerja dan merintis usaha yang berkelanjutan,” ucapnya.

Sementara itu, pimpinan LKP Dwi Tunggal dari Subang, Jawa Barat, Sulaeha, mengatakan bahwa lembaganya akan melatih 14 APS dengan keterampilan tata busana, yang merupakan salah satu bidang keterampilan paling diminati.

“Sebagian besar peserta putus sekolah karena faktor ekonomi dan masalah sosial. Namun mereka sangat antusias mengikuti pelatihan ini,” tuturnya.

Salah satu peserta, Nabila Aditya, mengungkapkan harapannya untuk mengubah hidup melalui program ini. Setelah putus sekolah dari SMK Riyadhul Jannah, Subang, pada tahun 2023, Nabila terpaksa bekerja serabutan demi menghidupi nenek dan dua adiknya.

“Ini seperti melanjutkan mimpi saya. Dulu saya ambil jurusan Tata Busana, tapi tak pernah praktik karena kendala biaya. Dengan program ini, saya ingin bisa buka usaha jahit sendiri,” ungkap Nabila haru.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut