Sejumlah Pemuda Ditidurkan Allah di Gua Selama 309 Tahun, Ilmu Arkeologis dan Historis Menjelaskan

Pada waktu tengah hari, sinar matahari tidak memasuki gua, sedangkan pada waktu matahari terbenam, sinar matahari sedikit dan sesaat memasuki gua.
Apa yang ditemukan dan diuraikan oleh para peneliti terhadap gua sama persis dengan apa yang dijelaskan di dalam Alquran. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surah Al Kahfi Ayat 17.
وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا
Artinya: "Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya."
Tidak hanya itu. Di dalam dinding gua pun ditemukan adanya tulisan dalam berbagai bahasa kuno yang mengisyaratkan keesaan Allah. Pertanyaannya kemudian, bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengetahui kisah gua yang terjadi lima abad sebelum kelahirannya dan sebelum turunnya Alquran?
Masih diperdebatkan di mana tepatnya letak gua yang terkait dengan para pemuda mukmin yang disebut dalam Surah Al Kahfi itu. Ada yang mengatakan, sesungguhnya gua tersebut terletak di Asia, ada pula yang berpendapat di Skotlandia.
Namun, bukti-bukti historis dan arkeologis menunjukkan bahwa gua itu sebenarnya terletak di daerah Sehab, sekira 13 kilometer sebelah selatan Kota Amman, Yordania, dengan uraian berikut:
Bukti Historis
Beberapa sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menyebutkan bahwa gua yang terdapat dalam Surah Al Kahfi itu ada di Gunung Raqim di Yordania. Mereka pernah berkunjung ke sana dan mengaku melihat tulang-belulang penghuni gua. Di antara para sahabat itu adalah Ubadah ibn As-Shamit, Mu’awiyah ibn Abu Sufyan, dan Ibnu Abbas.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta