Banyumas Dorong Hilirisasi Kelapa Genjah Bali Kuning, Bupati: Ini Revolusi Pertanian Lokal

Dalam paparannya, Kepala BRMP Steivie Karouw menjelaskan berbagai keunggulan teknologi kelapa genjah yang dikembangkan di Manado. Menurutnya, varietas ini tak hanya unggul dari sisi produktivitas, tetapi juga aman dan mudah dikelola oleh petani.
“Pohon kelapa genjah ini hanya setinggi 4 meter. Di usia 18 bulan, tingginya setara orang dewasa. Jadi ibu-ibu pun bisa menyadap tanpa perlu panjat pohon, sehingga lebih aman,” jelas Steivie.
Beberapa keunggulan lain yang dipaparkan Steivie meliputi:
1. Cepat Panen: Siap disadap dalam 18 bulan setelah tanam.
2. Produksi Tinggi: Rata-rata menghasilkan 700–800 ml nira per pohon per hari.
3.Efisiensi Kerja: Petani bisa menyadap hingga 80–100 pohon per hari, jauh lebih banyak dibanding kelapa tinggi yang hanya 20 pohon.
4. Peningkatan Pendapatan: Produksi gula merah harian dapat meningkat dari 5 kg menjadi 9–10 kg per petani.
5. Dukungan Lengkap dari BRMP: Mulai dari penyediaan benih, penyemaian lokal, pendampingan teknis, hingga pengendalian hama dan pemupukan berbasis analisis tanah.
“Kami ingin inovasi ini tak hanya mendongkrak produksi, tapi juga membawa kesejahteraan bagi petani Banyumas,” tutup Steivie.
Dengan sinergi kuat antara Pemkab Banyumas dan BRMP, Kabupaten Banyumas optimistis dapat menjadi pelopor dalam modernisasi sektor kelapa nasional. Program ini juga diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar dunia, sekaligus mendorong hilirisasi pertanian yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Editor : Arbi Anugrah