get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkab Siapkan Aplikasi untuk Penertiban Parkir, Jukir Liar Bakal Kena Tipiring

Cerita Perlindungan Kesehatan untuk Keluarga yang Jadi Sandaran Hidup Pekerja

Rabu, 16 Juli 2025 | 07:10 WIB
header img
Eka memilih untuk bersandar pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai bentuk perlindungan yang tak ternilai. (Foto: Istimewa)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id — Bagi Eka Nur Cahyono Sentoso (29), hari-hari sebagai pekerja di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, tak hanya diwarnai oleh rutinitas dan tuntutan pekerjaan. 

Ada satu hal lain yang selalu ia jaga yakni kesehatan. Baginya, tubuh yang sehat adalah syarat utama untuk tetap produktif. Namun, tak ada yang bisa memastikan tubuh akan selalu kuat. Karena itu, Eka memilih untuk bersandar pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai bentuk perlindungan yang tak ternilai.

“Namanya kesehatan, apalagi untuk pekerja, itu penting sekali. Cuaca dan beban kerja kadang bikin badan drop. Program JKN sangat penting sebagai antisipasi,” ujar Eka dengan nada meyakinkan.

Sebagai Pekerja Penerima Upah (PPU), Eka merasa menjadi peserta JKN bukan sekadar kewajiban, tapi juga hak yang harus diperjuangkan. Menurutnya, kepesertaan JKN merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap karyawannya.

“Kami sebagai pekerja tentu ingin dilindungi. Kalau perusahaan mendaftarkan kami ke JKN, itu bukti nyata kalau mereka peduli pada kesehatan kami. Itu penting, dan kami merasa dihargai,” katanya.

PPU sendiri mencakup pekerja dari instansi pemerintah, BUMN, BUMD, hingga swasta. Skema iurannya pun dirancang adil: 5% dari gaji, di mana 4% ditanggung pemberi kerja dan 1% dari pekerja. Bagi Eka, mekanisme ini terasa ringan, terutama dibanding manfaat yang diterima.

“Kalau sakit, kita bisa langsung berobat tanpa harus pusing soal biaya. Itu sangat membantu. Apalagi penyakit datangnya tidak bisa ditebak,” tutur Eka.

Namun, di tengah kepercayaannya pada sistem, Eka tak melupakan pentingnya pencegahan. Ia mengaku selalu berusaha menjaga gaya hidup sehat karena baginya, mencegah tetap lebih baik daripada mengobati.

Kisah Eka dan JKN tak berhenti sampai di sana. Saat sang istri hamil anak pertama, manfaat JKN terasa semakin nyata. Ia dan istri mengikuti prosedur sebagaimana mestinya. Ketika hari persalinan tiba, mereka datang ke puskesmas. Namun, kondisi tak berjalan mulus. Ketuban sang istri pecah, namun pembukaan belum juga bertambah.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut