get app
inews
Aa Text
Read Next : Ada 71 Kecelakaan Kerja, BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Penderes Nira Diberi Perlindungan

Minim Dukungan, Pameran Seni Rupa di Purwokerto Digelar Secara Swadaya

Kamis, 17 Juli 2025 | 19:54 WIB
header img
Minim Dukungan, Pameran Seni Rupa di Purwokerto Digelar Secara Swadaya. Foto: Saladin Ayyubi

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sejak 12 hingga 17 Juli 2025, Taman Literasi di Jalan Ahmad Yani, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menjadi panggung ekspresi para perupa dari Banyumas dan Cilacap. Dalam gelaran pameran seni rupa ini, pengunjung tidak hanya disuguhkan deretan karya lukis, tapi juga berkesempatan mengikuti diskusi budaya serta melihat langsung kolaborasi antar generasi seniman.

Meski penuh semangat dan kreativitas, acara ini justru berlangsung di tengah berbagai keterbatasan. Minimnya dukungan dari pemerintah daerah terasa kontras dengan antusiasme para pelukis yang memamerkan karya terbaik mereka.

Para seniman yang berpartisipasi berasal dari dua kabupaten, antara lain Koen Hari Wibowo, Budiwibowo, Suhadi Gembot, Medi PS, Darminto, dan Jaenal. Tiga perupa perempuan juga turut ambil bagian, diantaranya Kun Arifah, Yuli Wijowati, dan Anastasya, mahasiswi muda berusia 19 tahun dari Institut Seni Indonesia, jurusan desain interior.

Ketua Komunitas Rumah Literasi sekaligus penyelenggara acara, Andy Ismer, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan menjadi wadah bagi para pelukis yang ingin berkarya, namun terkendala ruang dan fasilitas.

“Kita salurkan keinginan mereka karena hampir setiap saat pelukis yang produktif itu khan terus bergairah untuk bisa berproduksi, berkreasi. Ini harus kita tampung karena mereka dan fasilitasi,” ujar Andi, Kamis (17/7/2025).

Andy juga mengungkapkan harapannya agar pemerintah daerah dan Dewan Kesenian Banyumas lebih peduli terhadap geliat seni rupa lokal.

“Kalau kantong-kantong kebudayaan dan kesenian dihidupkan, itu akan bagus. Apalagi dana APBD itu kan ada. Kemudian melalui Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas, itu bisa melakukan orientasi. Sehingga kantong-kantong kesenian di mana tumbuhnya kesenian itu terus dibangkitkan dan diapresiasi. Jadi tidak hanya itu-itu saja orang-orangnya yang bermain, artinya perhatian kepada pelukis juga sangat perlu diberikan,” harap Andi.

Senada dengan Andy, pelukis asal Purwokerto, Setyo Kusnanto, menyampaikan harapannya agar pemerintah lebih aktif menyediakan sarana, prasarana, serta dukungan promosi untuk para seniman lokal.

“Ya kalau saya seorang pelukis mas, maka saya punya harapan kegiatan seperti ini sebagai ajang edukasi buat masyarakat. Namun tolonglah kita para perupa lokal yang juga merupakan aset daerah diperhatikan. Kita mungkin bisa dikasih sarana prasarana ataupun terutama untuk marketing, karena kegiatan seperti ini termasuk industri ekonomi kreatif yang juga menjadi program pemerintah,” harap Kusnanto.

Sementara itu, pelukis perempuan Yuli Wijowati menyoroti pentingnya peran Dewan Kesenian Banyumas dalam membangkitkan semangat para seniman.

“Dengan adanya seperti ini kan bisa meliterasi ke masyarakat juga kepada pelukis untuk tetap semangat melukis. Namun saya sendiri prihatin, kami belum bisa menyelenggarakan acara seperti ini karena kendala dana dan sponsor,” ujar yuli disela-sela kegiatan melukisnya.

Yuli juga mengungkapkan bahwa seluruh biaya pelaksanaan pameran kali ini bersumber dari iuran para pelukis yang terlibat, tanpa dukungan sponsor resmi.

Selain pelukis-pelukis senior, hadir pula turut berkarya yaitu pelukis termuda bernama Anastasia usia 19. Mahasiswi Institut Seni Indonesia jurusan desain interior ini ikut memajangkan karyanya.

Pada pameran sendiri merupakan kegiatan seri keempat dengan menampilkan berbagai aliran lukis seperti kontemporer, realisme, impresionisme, hingga abstrak.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut