Kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih Resmi Dilaunching, Banyumas Siap Jalankan Tahap Operasional

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Ratusan Ketua Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dari Kabupaten Banyumas menghadiri siaran langsung peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Convention Hall Putra Sang Fajar, Purwokerto, Senin (21/7/2025). Acara nasional ini dipusatkan di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, dan dibuka secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas, Wahyu Dewanto, menjelaskan bahwa Banyumas menjadi salah satu daerah yang aktif mempersiapkan pendirian Koperasi Desa Merah Putih.

Baca Juga

Wamenkop: Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Baru Ekonomi Kerakyatan di Banyumas Raya

“Ini adalah launching kelembagaan nasional yang dipusatkan di Klaten. Di Banyumas, kami mengundang sekitar 714 peserta, terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, kepala OPD, camat, hingga ketua koperasi desa. Sementara para kepala desa mengikuti langsung dari lokasi pusat di Klaten,” ujar Wahyu kepada wartawan di lokasi,

Wahyu menjelaskan bahwa hingga akhir Juli 2025, sebanyak 301 koperasi desa dan 30 koperasi kelurahan di Banyumas telah resmi berbadan hukum. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan tahapan menuju operasional.

“Sekarang kita masuk ke tahap persiapan operasional. Mulai dari pengurusan NPWP, nomor induk koperasi, izin usaha, rekening bank, hingga keanggotaan. Targetnya, semua siap sebelum launching operasional nasional pada 28 Oktober mendatang,” jelasnya.

Baca Juga

Wajib Tau! Heboh Berapa Gaji Pengurus Koperasi Desa Merah Putih, KemenKopUKM Beri Klarifikasi

Pihaknya juga telah mengusulkan anggaran sebesar Rp1,2 miliar dalam perubahan APBD 2025 untuk mendukung pelatihan dan pembekalan para pengurus serta dewan pengawas koperasi desa.

“Dana ini akan digunakan untuk pelatihan manajemen, pengelolaan keuangan, dan materi pendukung lainnya kepada sekitar 3.000 pengurus dan pengawas dari total 331 koperasi desa dan kelurahan yang telah terbentuk,” tambah Wahyu.

Terkait alasan Banyumas tidak dipilih sebagai lokasi pusat launching, Wahyu menyebutkan pertimbangan kemudahan akses sebagai faktor utama, seperti keberadaan bandara.

Editor : Arbi Anugrah