get app
inews
Aa Text
Read Next : 654 Warga Binaan Lapas Purwokerto Dapat Layanan Kesehatan Gigi Gratis

Tanam Kelapa Kopyor di Makam Kakek Prabowo, UMP Luncurkan Program Profesor Berdampak

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 16:00 WIB
header img
Tanam Kelapa Kopyor di Makam Kakek Prabowo, UMP Luncurkan Program Profesor Berdampak. Foto: Arbi Anugrah

BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melakukan ziarah dan penanaman bibit kelapa kopyor di kompleks makam RM Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) sekaligus kakek Presiden RI Prabowo Subianto, di Desa Dawuhan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Program Profesor Berdampak, sebuah inisiatif UMP yang mendorong para guru besar untuk menghadirkan karya dan inovasi yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Acara berlangsung Sabtu (9/8/2025) dan dikemas dalam raiding bersama jurnalis serta pegiat media sosial Banyumas, sekaligus refleksi kemerdekaan.

Selain menanam pohon kelapa kopyor hasil penelitian Prof. Drs. Sisunandar, M.Si, Ph.D, dosen Biologi UMP, acara juga dirangkai dengan soft launching Kampung Inggris di kawasan Taman Sari Kota Lama Banyumas oleh Prof. Dr. Suwartono, M.Hum, pakar bahasa Inggris dan penggerak Kampung Inggris UMP.


Tanam Kelapa Kopyor di Area Makam Kakek Prabowo, UMP Launching Profesor Berdampak. Foto: Arbi Anugrah

Penanaman kelapa kopyor di area makam dimaknai sebagai simbol keberlanjutan, ketahanan, dan kemanfaatan. Momentum ini juga dijadikan sebagai peluncuran resmi Program Profesor Berdampak.

Rektor UMP, Prof. Dr. Jebul Suroso, menjelaskan bahwa kegiatan ziarah memiliki nilai spiritual sekaligus penghormatan terhadap tokoh bangsa.

“Jadi Muhammadiyah itu memandang bahwa ziarah adalah sunnah. Dengan ziarah, harapannya kita diingatkan bahwa kita akan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apalagi yang kita ziarahi ini tokoh nasional yang memiliki legacy besar untuk bangsa, salah satunya telah menurunkan Pak Prabowo, Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

Prof. Jebul menambahkan, kegiatan ini sekaligus menguatkan konsep Profesor Bergerak Berdampak.

“Profesor di UMP harus bergerak, dan gerakannya harus memberi dampak. Salah satunya lewat produk kelapa kopyor. Harapannya, Purwokerto bisa dikenal sebagai kota kelapa dan Banyumas menjadi kabupaten penghasil kelapa terbaik di Indonesia. Nilai ekonominya lebih tinggi dibanding kelapa biasa,” jelasnya.

Menurut Prof. Jebul, UMP juga berencana memberikan dukungan untuk tiga sektor strategis di Desa Dawuhan, diantaranya wisata religi dan sejarah dengan mengembangkan area makam RM Margono Djojohadikusumo sebagai destinasi religi dan edukasi. Menjadikan Dawuhan sebagai titik utama gerakan Profesor Berdampak dengan berbagai inovasi dan program pemberdayaan.

Termasuk mendukung pendidikan warga melalui program beasiswa PIP dan KIP Kuliah. “Anak-anak SMA penerima PIP bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dengan KIP Kuliah. Ini salah satu cara agar SDM di wilayah ini meningkat,” kata Prof. Jebul.

Sementara itu, Prof. Sisunandar, penemu kelapa kopyor Cungap Merah di UMP, menjelaskan keunggulan bibit yang ditanam.

“Kelapa Kopyor Cungap Merah merupakan varietas unggul yang kami kembangkan di UMP. Pohon ini punya produktivitas tinggi, rasa khas, dan nilai ekonomi luar biasa. Penanamannya di lokasi bersejarah ini menjadi simbol sinergi antara inovasi ilmu pengetahuan dan penghormatan pada warisan sejarah,” terangnya.

Melalui Program Profesor Berdampak, UMP mendorong para guru besar untuk aktif di lapangan, mengerjakan riset terapan, memberdayakan masyarakat, dan menghasilkan inovasi yang langsung menyentuh kebutuhan publik. UMP berharap program ini bisa menjadi model kontribusi akademisi yang relevan dengan tantangan zaman.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut