get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi Massa di Depan Polda Metro Jaya Ricuh, MRT dan Halte Dibakar

Mahfud MD: Aparat dan Rakyat Jangan Dibenturkan

Minggu, 31 Agustus 2025 | 08:22 WIB
header img
Mahfud MD menilai situasi tersebut memperlihatkan adanya benturan antara aparat dan masyarakat. (Foto: iNews.id)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait gelombang unjuk rasa yang berakhir ricuh dalam beberapa hari terakhir. Ia menilai situasi tersebut memperlihatkan adanya benturan antara aparat dan masyarakat.

Mahfud menegaskan dirinya mendukung aksi demonstrasi sebagai bagian dari kebebasan berpendapat. Namun, ia mengingatkan agar penyampaian aspirasi dilakukan secara terukur demi menjaga keselamatan bersama.

“Mari kita sadari ini tidak baik. Harus segera diselesaikan. Saya mendukung para demonstran, tetapi harus tetap terukur agar negara ini selamat,” ujar Mahfud melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Minggu (31/8/2025).

Mahfud juga mengingatkan aparat keamanan agar tidak bersikap sewenang-wenang dalam menghadapi massa. Meski begitu, ia memahami dilema yang dihadapi petugas lapangan.

“Di satu sisi mereka harus mengamankan situasi sesuai perintah atasan, tapi di sisi lain mereka berhadapan dengan masyarakat yang sudah marah,” ungkapnya.

Ia menilai tanggung jawab terbesar ada pada pihak yang memberikan komando. Menurutnya, instruksi harus diberikan dengan bijak agar tidak menimbulkan korban, baik di kalangan aparat maupun masyarakat.

“Yang terjadi sekarang, rakyat dan aparat saling berbenturan. Padahal polisi hanya menjalankan tugas, bukan pengambil keputusan politik. Akhirnya polisi jadi korban, rakyat juga korban. Ini harus segera diselesaikan, apa sebenarnya masalah utamanya,” tegas Mahfud.

Lebih lanjut, Mahfud menilai kericuhan dalam unjuk rasa dipicu akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Ia menilai sejumlah regulasi justru melahirkan masalah baru tanpa solusi yang jelas.

“Seperti hanya memberi permen lewat peraturan menteri, tapi setelah itu muncul lagi kebijakan lain yang menambah beban masyarakat,” katanya.

Mahfud juga menyinggung sikap sejumlah politisi yang dianggap arogan dan tidak memiliki empati terhadap kondisi rakyat. Hal ini, menurutnya, semakin memperparah situasi.

“Selain itu, penegakan hukum juga tidak konsisten. Ada kasus besar diumumkan, tetapi tindak lanjutnya tak jelas. Ada kasus kecil justru berlarut-larut tanpa penyelesaian,” pungkasnya.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut