get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Identitas Korban Dukun Pengganda Uang Tohari Kembali Terkuak, Suami Istri dan Ibu Anak

Menguak Misteri Goa, Menelusuri Jejak Lava Gunung Slamet Purba

Jum'at, 19 September 2025 | 06:32 WIB
header img
Tim Eksplorasi Goa Purba yang terdiri dari lintas komunitas pecinta alam Purbalingga melakukan pemetaan dan penelitian. (Foto: Istimewa)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id – Udara yang cukup lembap menyelimuti lorong gelap yang membentang di balik mulut Goa Lorong Kereta, salah satu bagian dari Kompleks Goa Lawa Purbalingga (Golaga). 

Suara tetesan air terdengar berulang, seolah menjadi musik alami yang menemani langkah sekelompok pecinta alam. Mereka datang bukan sekadar untuk menjelajah, tetapi juga menyingkap cerita geologi yang tersimpan selama ribuan tahun.

Akhir pekan lalu, Tim Eksplorasi Goa Purba yang terdiri dari lintas komunitas pecinta alam Purbalingga melakukan pemetaan dan penelitian. Goa ini, menurut ahli geologi, terbentuk dari pembekuan lava erupsi Gunung Slamet purba. Berbeda dengan kebanyakan goa yang berasal dari batuan karst, Lorong Kereta menjadi fenomena langka yang menyimpan nilai ilmiah sekaligus daya tarik tersendiri.

“Fenomena seperti ini jarang sekali ditemukan. Karena itulah kami merasa perlu mendokumentasikannya secara lebih komprehensif,” ujar Gunanto Eko Saputro, koordinator kegiatan.

Tim gabungan menelusuri lorong demi lorong, mencatat struktur, dan mendokumentasikan keanekaragaman hayati di dalamnya. Aktivitas sederhana itu, menurut mereka, penting sebagai pijakan awal untuk merumuskan pemanfaatan yang bijak.

“Kami berharap hasilnya dapat menjadi dasar bagi upaya pelestarian, agar goa ini bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan,” tambah Gunanto.

Namun perjalanan tim tak hanya menemukan keindahan. Muhammad Kholik dari Griya Petualang Indonesia menuturkan bahwa kondisi Goa Lorong Kereta kini kian terancam. 

Erosi membawa material tanah masuk ke dalam, menyebabkan pendangkalan. Di sisi lain, bagian atas goa telah berubah fungsi menjadi jalan, ladang, hingga pemukiman.

“Dokumentasi yang kami kumpulkan menjadi alarm awal agar masyarakat lebih peduli pada fenomena langka ini,” jelas Kholik.

Meski kondisinya kian rentan, Goa Lorong Kereta menyimpan potensi besar. Dengan lorong-lorong alami hasil pembekuan lava, goa ini bisa menjadi daya tarik wisata minat khusus, terutama bagi mereka yang menggemari pengalaman langsung di alam.

“Jika nanti diberdayakan, pengembangannya harus tetap berada dalam koridor pendidikan dan penelitian. Prinsip utamanya adalah kelestarian,” tegas Kholik.

Ekspedisi ini bukan kerja satu kelompok saja. Tim Eksplorasi Goa Purba dihimpun dari beragam komunitas, antara lain Ekspedisi Sisik Naga, Palateksa, Semapala, Faktapala, PPA Gasda, Griya Petualang Indonesia, Jeda Belantara, Teman Main Adventure, MTMA, dan Relawan Purbalingga Peduli (RPP). Mereka mendapat dukungan dari Dinasti Outbond, PMI, dan Perumda Owabong.

Bagi para relawan ini, eksplorasi bukan sekadar menantang diri menghadapi lorong-lorong gelap, melainkan juga menjaga warisan geologi yang mungkin tak tergantikan. 

Di balik batuan beku dan rembesan air itu, tersimpan kisah panjang Gunung Slamet purba—jejak sejarah bumi yang menunggu untuk terus dijaga.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut