get app
inews
Aa Text
Read Next : Unsoed Kembangkan Sistem Irigasi Otomatis Berbasis IoT untuk Bawang Merah di Cilacap

Dikembangkan Budidaya Melon Hidroponik Berbasis Internet of Things

Kamis, 25 September 2025 | 08:53 WIB
header img
Tim dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mendukung pengembangan budidaya melon berbasis teknologi Internet of Things (IoT). (Foto: Istimewa)

BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id – Tim dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mendukung pengembangan budidaya melon berbasis teknologi Internet of Things (IoT) pada Kelompok Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sidamukti, Desa Kutaliman, Kecamatan Kedungbanteng. 

Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai DRTPM DIKTI melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.

Tim dosen yang terlibat yakni Okti Herliana, SP., MP., Ir. Priswanto, ST., M.Eng., dan Dr. Akhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc. Mereka mendampingi P4S Sidamukti yang digawangi 15 petani muda dengan ketua kelompok Galih Bayu Kusuma. 

Selama ini, kelompok tersebut mengelola Kebun Senggani sebagai pusat edukasi pertanian lokal sekaligus tempat produksi sayuran organik dan melon hidroponik.

Melalui pendampingan ini, tim dosen Unsoed memperkenalkan teknologi smart greenhouse untuk memonitor dan mengontrol nutrisi tanaman. 

Sistem berbasis IoT ini dilengkapi sensor pH, sensor Electrical Conductivity (EC)/Total Dissolved Solid (TDS), serta sensor suhu air. 

Perangkat tersebut terintegrasi dengan pompa, solenoide, dan sistem irigasi hidroponik Nutrient Film Technique (NFT).

Tak hanya itu, P4S Sidamukti juga diperkuat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 450 Wp. Energi bersih ini digunakan untuk mengoperasikan pompa air, kipas ventilasi, pencahayaan LED, hingga sensor otomatis. 

Dengan sistem tersebut, kebutuhan energi greenhouse dapat dipenuhi secara ramah lingkungan sekaligus menekan biaya listrik.

Menurut Ketua Tim, Okti Herliana, kegiatan ini bertujuan meningkatkan efisiensi sekaligus kualitas budidaya melon hidroponik. 

“Sistem otomatisasi memungkinkan petani memantau pH, EC, dan nutrisi dari jarak jauh menggunakan aplikasi berbasis android. Proses pemeliharaan tanaman menjadi lebih praktis dan terukur,” jelasnya.

Sementara itu, Galih Bayu Kusuma menuturkan, sebelum penerapan IoT, pengaturan nutrisi dilakukan manual sehingga membutuhkan ketelatenan tinggi. 

“Kini biaya listrik lebih hemat dan proses pengaturan iklim mikro maupun nutrisi jadi lebih mudah. Kami berharap inovasi ini bisa menjadi percontohan bagi petani muda lainnya,” ujarnya.

Dengan dua greenhouse berukuran 15x8 meter dan kapasitas 455 lubang tanam, P4S Sidamukti memiliki potensi produksi sekitar satu ton melon setiap tiga bulan. Ke depan, model budidaya berbasis IoT ini diharapkan menjadi rujukan bagi pengembangan hortikultura modern di Banyumas.

Selain memperkuat ketahanan pangan lokal, penerapan teknologi juga diharapkan mendorong lahirnya generasi muda yang tertarik menekuni dunia pertanian.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut