NEW YORK CITY,iNews.id - Jalan di Times Square, New York, Amerika Serikat (AS) dijadikan area untuk Sholat Tarawih berjamaah umat Muslim pada Sabtu waktu setempat.
Mereka sebelumnya mulai berpuasa dari Sabtu fajar, sebagai hari pertama Ramadhan di Amerika.
Puasa Ramadhan berlangsung dari terbitnya fajar hingga terbenam setiap hari selama sebulan. Sebanyak 1.500 makanan dibagikan di area 44th and Broadway pada Sabtu malam untuk menandai akhir hari pertama Ramadhan.
“Bagi umat Islam, puasa bukan hanya sekadar agar kita mengerti bagaimana perasaan orang-orang yang rawan pangan. Hal ini sebenarnya kita lakukan agar kita bisa lebih dekat pada pencipta kita, Tuhan kita, Allah,” kata SQ, salah satu dari jamaah salat Tarawih yang hanya memberikan nama inisial.
Dia menjelaskan ayat-ayat dari Al-Qur'an dibaca setiap hari selama Ramadhan sampai selesai. SQ mengatakan kepada jurnalis Leah Mishkin dari CBS2 bahwa dia ingin doa-doa khusus dibacakan di jantung kota karena suatu alasan.
"Kami di sini untuk menjelaskan agama kami kepada semua orang yang tidak tahu apa itu Islam," katanya. "Islam adalah agama damai." Persatuan dan khotbah non-kekerasan, menjadi pesan yang dibagikan oleh semua orang dalam ibadah tersebut.
"Ada banyak kesalahpahaman tentang Islam," kata SQ. "Ada orang gila di semua budaya, semua agama, dan kelompok kecil orang itu tidak mewakili mayoritas...Kami didorong untuk berdoa, berpuasa, melakukan perbuatan baik, bersedekah." "Al-Qur'an adalah wahyu ilahi. Ini adalah wahyu terakhir yang diberikan kepada Nabi Muhammad, yang menjadi utusan dalam serangkaian utusan, seperti Yesus, seperti Musa," kata SQ.
"Kita semua bersatu dan terhubung bersama. Orang-orang harus berhenti mencoba memecah belah umat Kristen dan Muslim dan Yahudi dan semua orang. Itu harus dihentikan." "Anda bekerja dengan orang-orang ini. Anda naik kereta dengan orang-orang ini. Kita semua benar-benar satu," kata salah satu penyelenggara acara, Ali Camara. Bulan Ramadhan berlangsung 30 hari. Itu berakhir dengan perayaan Idul Fitri.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta