Ini Kabar Terbaru Jalan Tol Pejagan-Cilacap yang Lewati Banyumas

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Perkembangan proyek Jalan Tol Pejagan–Cilacap kembali dibahas dalam pertemuan antara Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono dan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rachman Arief di Ruang Joko Kahiman Purwokerto. Audiensi tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas Kresnawan dan sejumlah tamu undangan lain.

Dalam pertemuan itu, Rachman menyampaikan bahwa pembangunan tol yang menjadi Proyek Strategis Nasional tersebut diprakarsai pemerintah pusat. Seluruh proses persiapan dilaksanakan melalui skema solicited. Saat ini proyek masih berada pada tahap pre-feasibility study atau kajian pendahuluan yang dibantu Pemerintah Australia. Kajian itu ditargetkan selesai Januari 2026.

Baca Juga

Bupati Banyumas Bawa Kabar Terbaru Pembangunan Jalan Tol Pejagan-Cilacap

Bupati Sadewo meminta agar penyelesaian kajian dapat dipercepat. Ia berharap studi dapat rampung pada Desember 2025 sehingga tahapan lanjutan seperti izin Perencanaan Kegiatan Kawasan Peruntukan Ruang (PKKPR) dari Kementerian ATR/BPN dan izin lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup bisa segera diproses.

Setelah seluruh izin dan desain final tersedia, pemerintah akan memulai tahap pelelangan pada kuartal IV tahun 2026. Proses tersebut diharapkan berlanjut sampai penandatanganan kontrak pada 2027. Rachman menjelaskan bahwa pembangunan fisik ditargetkan dapat dimulai pada 2029.

Tol Pejagan–Cilacap akan terdiri atas lima seksi. Dua seksi berada di wilayah Brebes, dua seksi di Banyumas yang akan meliputi Interchange Ajibarang dan Interchange Wangon, serta satu seksi di Cilacap dengan Interchange Ledeng sebagai titik akses. Ruas Ajibarang–Wangon direncanakan menjadi prioritas karena tingkat lalu lintasnya tergolong tinggi.

Baca Juga

Horor Kemacetan di Ajibarang, Kadinhub Banyumas Berharap Jalan Tol Pejagan–Cilacap Segera Terwujud

Investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp27 triliun di luar pembebasan lahan atau setara Rp300 miliar per kilometer. Dari total trase yang direncanakan, sekitar 40 kilometer atau hampir separuhnya akan melintas di Kabupaten Banyumas.

Pemkab Banyumas memastikan dukungan penuh terhadap kelancaran pembangunan, terutama dalam koordinasi, percepatan perizinan, dan penyediaan data. Sadewo menegaskan bahwa kehadiran tol akan menjadi pendorong signifikan bagi pertumbuhan ekonomi wilayah.

Pemerintah daerah juga telah menyiapkan dua kawasan industri yang terintegrasi dengan jalur tol masing-masing di Dukuh Seti dan Windunegara. Total luas kawasan mencapai 1.500 hektare, dengan 248 hektare di Dukuh Seti dan 400 hektare di Windunegara yang bersinggungan langsung dengan trase tol.

Baca Juga

Link CCTV Real Time Pantau Mudik Lebaran 2024, Jalan Tol Cikampek, MBZ hingga Cipali

Konsep pengembangan kawasan industri tersebut diharapkan mampu menarik investasi dan meningkatkan nilai strategis proyek infrastruktur. Investor yang berpartisipasi dalam pembangunan tol akan mendapat kesempatan berinvestasi di kawasan industri secara bersamaan.

Jika terwujud, Jalan Tol Pejagan–Cilacap diproyeksikan memangkas waktu tempuh perjalanan Purwokerto–Pejagan dari lebih 3 jam menjadi sekitar 1 jam. Arus logistik dan konektivitas menuju wilayah industri Jawa Barat dan Jakarta diharapkan meningkat secara signifikan.

Bupati Sadewo menutup pertemuan dengan menegaskan komitmen pemerintah daerah. Ia menyebut bahwa seluruh tahapan persiapan akan terus dipantau agar manfaat tol bagi masyarakat Banyumas dapat segera dirasakan.

Baca Juga

China Tertarik Garap Proyek Tol Terpanjang di Indonesia Gedebage-Cilacap

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama secara intensif dengan pemerintah pusat. Harapannya Tol Pejagan–Cilacap dapat segera terealisasi demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Editor : EldeJoyosemito