get app
inews
Aa Text
Read Next : Hadapi Musim Penghujan, Begini Persiapan yang Dilakukan

Tinjau Lokasi Longsor Majenang, Mendagri Tito Minta Daerah Siaga Ancaman Bencana 

Rabu, 19 November 2025 | 18:50 WIB
header img
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti pentingnya kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi meningkatnya bencana hidrometeorologi. (Foto: Istimewa)

CILACAP, iNewsPurwokerto.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti pentingnya kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi meningkatnya bencana hidrometeorologi pada penghujung tahun. 

Pesan tersebut ia sampaikan saat meninjau lokasi longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Rabu (19/11/2025).

Dalam agenda kunjungan tersebut, Tito sekaligus memimpin apel kesiapsiagaan bencana yang dipusatkan di kawasan terdampak. 

Sejumlah pejabat turut hadir, di antaranya Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf. Andi Azis, Danlanal Cilacap Kolonel Laut (PM) Damianus Denny Nixon Ogi, Kapolresta Cilacap Kombes Pol Budi Adhy Buono, Kepala Kantor SAR Cilacap M. Abdullah, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, beserta unsur terkait lainnya.

Memasuki hari ketujuh operasi pencarian, lima warga yang tertimbun material longsor belum ditemukan. Tito menegaskan operasi pencarian akan diperpanjang jika seluruh korban belum berhasil dievakuasi. 

Ia menyebut periode pencarian saat ini sebagai tahap paling menentukan dan meminta seluruh tim SAR memaksimalkan upaya mereka.

“Ini sudah hari ketujuh. Kalau semua korban belum ditemukan, operasi akan kami perpanjang tiga hari,” ujarnya.

Tito juga mengingatkan bahwa ancaman bencana hidrometeorologi perlu menjadi perhatian serius, mengingat curah hujan diprediksi meningkat di berbagai wilayah. Berdasarkan data BMKG, hujan dengan intensitas tinggi berpotensi terjadi pada November hingga Januari.

“Kepala BMKG menyampaikan bahwa curah hujan akan tinggi di Sumatra, seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku selatan, dan Papua selatan. Ini harus jadi perhatian semua daerah,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling rentan terdampak karena tingginya kepadatan penduduk. Oleh sebab itu, pemerintah daerah diminta segera memetakan titik rawan bencana serta menyiapkan langkah mitigasi, termasuk relokasi warga di kawasan berisiko tinggi. 

Tito menilai apel kesiapsiagaan di Cilacap digelar di lokasi bencana sebagai bentuk peringatan bagi daerah lain.

“Saya memimpin apel di sini agar daerah lain melihat situasi ini dan bersiap. Jangan sampai ada korban lagi. Kalau longsor terjadi di daerah kosong, dampaknya tidak sebesar di wilayah padat penduduk seperti Jawa,” tegasnya.

Tito juga berharap lima korban yang masih hilang dapat segera ditemukan. Ia mengapresiasi kerja keras tim SAR gabungan yang terus berupaya di kondisi lapangan yang berat.

 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut