Bagaimana Mendampingi Pasangan yang Alami Stroke? Ini Tips dari Pengalaman

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Delapan tahun mendampingi pasangan yang berjuang melawan penyakit bukanlah perjalanan singkat. Namun bagi Duta Nurdewi (60), setiap langkah yang ia tempuh untuk merawat suaminya yang mengalami stroke menjadi bagian dari ikhtiar penuh ketabahan. 

Selama itu pula, ia bersandar pada manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menanggung seluruh biaya pengobatan.

Baca Juga

Achmad Husein Terkena Stroke saat Berada di China, Kenali 5 Gejala Akibat Pendarahan Otak

Duta, pensiunan guru taman kanak-kanak di Purwokerto mengisahkan kembali hari ketika hidup keluarganya berubah. 

Delapan tahun lalu, sang suami yang terlihat sehat tiba-tiba ambruk dan tidak sadarkan diri. Mereka segera membawanya ke instalasi gawat darurat.

“Sembilan hari kami di rumah sakit. Dokter bilang suami saya kena stroke. Pita suaranya kena, jadi bicara agak sulit. Tangan dan kaki kanan juga susah digerakkan,” kenangnya.

Baca Juga

Dikabarkan Stroke, Achmad Husein Dirawat Intensif di ICU Kota Zhengzhou China, Keluarga: Mohon Doa

Momen-momen kritis itu membuat Duta menyadari betapa berharganya fasilitas kesehatan yang selalu siap menerima pasien dalam keadaan genting. 

Selama lebih dari satu dekade, Program JKN menjadi penopang masyarakat saat berhadapan dengan kondisi darurat. Penentuan status gawat darurat pun langsung ditangani dokter penanggung jawab pasien.

Tidak ada yang berharap jatuh sakit, tetapi ketidakpastian kesehatan kerap menimbulkan kekhawatiran. Karena itulah, menurut Duta, menjadi peserta JKN adalah keputusan penting, terutama ketika biaya perawatan bisa datang tanpa terduga.

Editor : EldeJoyosemito