5. Waktu makan sahur berakhir ketika azan Shubuh berkumandang (masuknya fajar Shubuh).
6. Sambil menunggu Shubuh, perbanyak istighfar dan sempatkan membaca Al-Qur’an.
7. Bagi yang berada dalam keadaan junub, maka segera mandi wajib. Namun masih dibolehkan masuk waktu Shubuh dalam keadaan junub dan tetap berpuasa. Termasuk juga masih boleh masuk waktu Shubuh belum mandi suci dari haid.
8. Wajib bagi yang berpuasa menahan diri dari makan dan minum serta pembatal puasa lainnya mulai dari terbit fajar Shubuh hingga tenggelamnya matahari.
9. Ketika mendengar azan Shubuh lakukanlah lima amalan berikut:
Mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muazin.
Bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah mendengar azan: Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad atau membaca shalawat ibrahimiyyah seperti yang dibaca saat tasyahud.
Minta pada Allah untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wasilah dan keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah: Allahumma robba hadzihid da’watit taammah wash sholatil qoo-imah, aati muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah.
Lalu membaca: Asyhadu Alla Ilaha Illallah Wahdahu Laa Syarika Lah Wa Anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rasuluh, Radhitu Billahi Robbaa Wa Bi Muhammadin Rosulaa Wa Bil Islami Diinaa, sebagaimana disebutkan dalam hadits Sa’ad bin Abi Waqqash.
Memanjatkan doa sesuai yang diinginkan. (Lihat Jalaa’ Al-Afham, hlm. 329-331)
10. Melaksanakan shalat Sunnah Fajar sebanyak dua raka’at.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta