Perkuliahan Tatap Muka UGM Dimulai Oktober 2021

YOGYAKARTA, iNews,id - Perkuliahan tatap muka (PTM) Universitas Gadjah Mada atau UGM direncanakan  awal Oktober 2021. Oktober 2021. Saat ini pihak kampus terus mempersiapkan rencana.

Dia antara persiapan itu yakni  mempercepat vaksinasi, bagi dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan masyarakat sekitar. 

Baca Juga

Profesor UGM Ini Ungkap Rahasia, Adiknya Rela Putus Sekolah Demi Dirinya

Rektor UGM Prof Panut Mulyono mengatakan, untuk PTM ini rencananya akan dilaksankan setelah pelaksanaa ujiaan tengah semester (PTS) pada Oktober 2021.  PTM sendiri akan diikuti oleh sebagian mahasiswa. Diharapkan dengan PTM ini, mahasiswa dapat merasakan suasana belajar dan interaksi di kampus serta  yang penting guna pembentukan karakter.

“Karakter mahasiswa dibentuk dalam pergaulan di kampus. Kalau daring dari segi keilmuan bisa dipenuhi, tetapi pembentukan karakter, perilaku, dan sosial ada yang kurang, padahal mereka nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia,” kata Panut saat mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi meninjau vaksinasi Untuk Negeri Jumat (17/9/2021). 

Panut menjelaskan Mendagri dan Mendikbud Ristek juga mendorong perguruan tinggi untuk memulai perkuliahan tatap muka. Untuk itu mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar kampus perlu segera menerima vaksinasi.

Baca Juga

Pringsewu Restaurant Group Berkolaborasi dengan Sekolah Vokasi UGM 

“Diharapkan kegiatan vaksinasi ini   bisa mempercepat jumlah mahasiswa yang mendapatkan vaksinasi sebagai syarat mengikuti perkuliahan tatap muka,” katanya.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan percepatan vaksinasi di DIY menjadi hal yang penting, terutama rencana dimulainya pembelajaran tatap muka di berbagai sekolah dan perguruan tinggi pada bulan September dan Oktober. Sehingga  kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat vaksinasi di DIY menuju tercapainya herd immunity. 

 “Harapannya dalam satu hingga dua bulan ke depan DIY sudah 100 persen. Kami dari Jakarta akan mendorong agar DIY cepat menjadi 100 persen,” katanya.
 

Editor : Vitrianda Hilba Siregar