Pada tahun 2008 akhirnya ia diterima sebagai pegawai tetap kemudian perlu kurang dari 11 tahun, yakni pada Februari 2019, Vero akhirnya mendapatkan posisi bergengsi sebagai Manajer Senior di perusahaan penerbangan terbesar di dunia tersebut.
Bagi Veronika, belajar dari perjalanan hidupnya yang keras mengantarkannya pada posisinya sekarang ini. Kunci kesuksesannya adalah kerja keras dan komitmen pada tujuan yang ingin dicapai. “Hidup ini keras, maka kita harus lebih keras lagi untuk bisa mengatasinya”, kata dia.
Kisah terakhir datang dari Ake Pangestuti, Lulusan S1 Fakultas Komunikasi UI dan pascasarjana di bidang Komunikasi di University of Illinois Chicago ini terlibat banyak dalam berbagai kegiatan advokasi dan kemanusiaan. Ia telah mencurahkan perhatian, sumber daya, dedikasi dan kontribusinya, bersama timnya, di bidang kemanusiaan, terutama membantu orang yang mengalami masalah demensia.
Ake kini mendapat amanah sebagai Ketua Alzheimer Indonesia (ALZI) Chapter San Francisco. Perannya dalam advokasi terkait Alzheimer dan demensia sangat memberikan arti terutama dalam membantu mengatasi masalah tersebut. “Menjadi tua tak dapat dielakkan, tetapi kita harus siap menjadi tua yang tetap sehat dan bermanfaat”, ucapnya.
Setelah dibentuk pada tahun 2000, Alzheimer Indonesia telah melakukan sejumlah aksi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya Alzheimer, sekaligus memberikan layanan kesehatan bagi penderitanya.
Ia bersama timnya pun aktif memberikan berbagai informasi mengenai demensia, seperti cara diagnosis yang tepat, memfasilitasi layanan deteksi dini dan menghubungkan penderita dan keluarganya dengan sejumlah dokter spesialis untuk penanganan.
Tak hanya kepada yang lain, kampanye gaya hidup sehat juga dimulai dari diri sendiri. Di tengah kesibukan memimpin ALZI San Francisco, Ake selalu sempatkan untuk menjalankan sejumlah hobinya guna menjaga kesehatan dan kebugaran seperti lari, melancong, desain, hingga memotret berbagai sudut keindahan alam dan kota.
Editor : EldeJoyosemito