get app
inews
Aa Text
Read Next : Bapor Sepakbola RU IV Cilacap Juara KPI Cup 2024 Setelah Tumbangkan Tuan Rumah Dumai

Sudah Menjadi Tradisi Lebaran, Ini Momen yang Dirindukan Warga Cilacap saat Bermaaf-maafan

Senin, 02 Mei 2022 | 09:50 WIB
header img
Ada tradisi yang unik dan selalu dilakukan selama puluhan tahun oleh warga di Kroya, Cilacap. Yakni bersilaturahmi antar warga satu RT dengan cara berjejer. (Foto: Aryo Rizqi).

CILACAP, iNews.id - Momen Hari Raya Idul Fitri memang selalu dinantikan seluruh umat Muslim. Bahkan tradisi mudik ke kampung halaman serta bermaaf-maafan menjadi hal yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia. 

Selain bersilaturahmi ke rumah tetangga dan sanak saudara, ada tradisi yang unik dan selalu dilakukan selama puluhan tahun oleh warga RT 22b RW 03 Kelurahan Kroya, Kecamatan Kroya, Cilacap. Yakni bersilaturahmi antar warga satu RT. 

Dengan berjejer, satu persatu warga saling bermaaf-maafan satu sama lain, baik tua maupun muda. 

"Ini tradisi (silaturahmi) sudah lama, puluhan tahun, jadi berjejer saling bermaafan, warga satu RT bersalaman satu sama lain," kata Heru Purnomo, Ketua RT setempat kepada iNewsPurwokerto.id, Senin (2/5/2022). 

Menurut dia, selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga sebagai momen untuk berkumpul bareng antar warga. 

"Awalnya untuk mempererat silaturahmi antar warga, karena tiap tahun tidak mesti kumpul bareng. Jadi momen ini kita manfaatkan untuk bersilaturahmi antar warga," ujarnya. 

Meskipun kegiatan ini merupakan tradisi sejak dulu, namun silaturahmi antar warga satu RT ini sempat terhenti ketika pandemi Covid-19 dua tahun belakangan. 

"Ini setiap tahun dilaksanakan, cuman saat pandemi libur dua tahun. Ada perbedaan (setelah dua tahun pandemi) ada yang minta rumah ke rumah ada yang seperti ini berdasarkan usulan warga," tuturnya. 

Salah satu warga setempat, Jumiarsih (64) mengatakan jika kegiatan berjejer antar warga ini sudah tradisi setiap lebaran tiba. 

"Ada sungkeman seperti ini, Alhamdulillah sampai hari ini masih terus berlanjut. Sempat berhenti dua tahun karena Covid-19," jelasnya. 

Meskipun dua tahun sempat tak merasakan silaturahmi seperti ini, ia mengaku terharu. Dimana semakin bertambahnya usia, tradisi sejak puluhan tahun ini dirasakan begitu dirindukan. 

"Dua tahun sempet tidak ada silaturahmi lalu diadakan lagi jadi terharu, rasanya gimana gitu, kita sudah tambah usia, lalu lihat tradisi seperti ini rasanya itu jadi ngangeni kita bisa ketemu. Kita bisa pelukan sambil nangis, jadi inget kesalahan kesalahan kita, jadi dua tahun tidak ada silaturahmi sempat terasa juga," ungkapnya.

 

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut