get app
inews
Aa Read Next : Munandar Julkarnaen, Mahasiswa Termuda UNY Usia Baru 15 Tahun

Orang Tua Hanya Buruh Serabutan, Kakak Beradik Ini Tetap Bisa Kuliah Gratis 

Minggu, 15 Mei 2022 | 10:40 WIB
header img
Keluarga Sukamdi, meski hanya buruh serabutan, tapi dua anaknya bisa kuliah gratis di UNY. (Foto: Dok UNY)

YOGYAKARTA, iNews.id - Ini adalah kisah inspiratif dari Yogyakarta. Sebuah keluarga sederhana, ayahnya hanya buruh serabutan. Hasilnya juga tidak tentu. Sementara ibunya sebagai ibu rumah tangga. Pasangan itu adalah Sukamdi dan Wijirah, warga dekat Candi Morangan di Dusun Morangan, keluarahan Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman. 

Mereka menempati rumah bercat biru di depan Candi Morangan itu terlihat asri dengan rerimbunan pohon di sekitarnya. Meski hanya butuh, orang tuaini tidaklah sembarangan. Sebab, kedua putrinya berhasil kuliah di UNY dengan tidak mengeluarkan biaya sepeserpun.

Anak pertama Sukamdi adalah Mutiara Pesona Bil Jannah yang menempuh pendidikan di prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial angkatan 2019. Sedangkan anak keduanya Widya Happy Hakiki juga menempuh pendidikan di prodi yang sama angkatan 2021. 

Ketika anak pertamanya menyatakan bakal kuliah, Sukamdi terkejut. Tia, panggilan akrabnya, dikira hanya bercanda. Ketika Tia mengatakan tentang keinginannya kuliah, warga Morangan Sindumartani Ngemplak Sleman itu gelisah memikirkan ketiadaan biayanya. “Saya sempat sakit memikirkan hal itu,”kata Wijirah seperti dikutip dari laman Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Tetapi kemudian, dia sangat lega, karena ada beasiswa bidikmisi yang sangat membantu meringankan beban mereka dalam menguliahkan kedua anaknya. “Mengingat kondisi ekonomi keluarga, saya pastikan tidak mampu dan tak memiliki biaya. Namun, syukurlah ada beasiswa bidikmisi,”ujarnya.

Mutiara Pesona Bil Jannah mengungkapkan awal mula mengetahui tentang adanya beasiswa bidikmisi adalah dari guru BK di sekolahnya. Alumni SMAN 1 Cangkringan itu diterima di UNY melalui jalur SNMPTN. 

Ketika ditanya bagaimana strateginya agar diterima jalur SNMPTN, Tia menjawab bahwa dia melakukan mapping pada teman-teman sekolah tentang pilihan program studi pilihan mereka pada SNMPTN. 

“Pada saat itu belum ada persyaratan harus eligible untuk ikut SNMPTN” kata Tia. Akhirnya setelah melakukan mapping, gadis kelahiran 25 Oktober 2000 itu memantapkan diri memilih prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pilihannya. 

Mutiara saat ini aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian UNY dan DPM Fakultas Ilmu Sosial. 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut