get app
inews
Aa Read Next : Ada Apa dengan Hotel Aston Purwokerto? Apakah Dilelang dan Sudah Ada Pemenangnya? 

Vandalisme Dinding di Underpass Soedirman Purwokerto, Rusak Wajah Kota

Senin, 16 Mei 2022 | 14:03 WIB
header img
Vandalisme di Underpass Soedirman

BEBERAPA hari lalu, saya pergi menuju kediaman saudara yang berada di belakang Pasar Pon. Melintasi Underpass Sudirman, mendadak saya menatap wajah Panglima Besar asal Purbalingga yang menghiasi tembok jalan. 

Perasaan bangga sekaligus terbayang pada perjuangan beliau di masa perjuangan turut serta mengiringi perjalanan saya. Bukan tanpa tujuan, selain sebagai ikon yang sesuai dengan nama jalannya, relief wajah Sudirman di UUderpass tersebut juga dibuat sebagai penghargaan pada sosok Pahlawan Nasional Indonesia.

Dengan adanya Underpass Sudirman Purwokerto di Jalan Jenderal Sudirman, tentu sangat membantu terutama dalam mengurangi tingkat kepadatan kendaraan kala kereta api melintas. 

Terbayang kala dulu sebelum adanya Underpass Sudirman tersebut, terutama saat palang pintu kereta api tertutup, antrian kendaraan dari arah Timur bisa mencapai pertigaan Museum BRI Purwokerto. Semenjak dibuka pada tanggal 14 Januari 2019, pemandangan tersebut hampir tidak pernah terlihat lagi.

Suasana yang berbeda saya rasakan ketika saya kembali melintas Underpass Sudirman dari arah Barat. Pemandangan yang tidak sedap terpampang di hadapan saya dan mungkin juga dirasakan oleh pengendara lain. 

Sebuah coretan pilok hitam terlihat jelas di ruang kosong dinding Underpass Sudirman. Entah siapa pelakunya yang jelas hal itu menjadi sampah di dinding Underpass Sudirman. Andai si pelaku tahu siapa sebenernya Jenderal Sudirman itu, saya rasa beliau akan segan untuk mengotori dinding tersebut. 

Uniknya, seakan mirip dengan taktik perang yang digaungkan oleh Jenderal Sudirman untuk mengusir Belanda, para pelaku vandal ini juga bergerilya dalam melangsungkan aksinya. 

Perang gerilya atau gerilya itu sendiri diartikan sebagai perang yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, penuh kecepatan, sabotase dan biasanya dalam kelompok yang kecil tapi sangat fokus dan efektif. 


Vandalisme di dinding underpass Soedirman

Ada tiga kata kunci di sini, sembunyi-sembunyi, penuh kecepatan, dan dilakukan oleh kelompok kecil yang sangat fokus. Seperti yang kita tahu, vandalisme acap kali dilakukan secara sembunyi-sembunyi, terutama di malam hari. 

Kemudian, vandalisme dilakukan secara cepat karena tak ingin diketahui orang lain. Yang terakhir, vandalisme dilakukan oleh kelompok kecil yang mereka memiliki fokus untuk menebarkan eksistensi di sudut-sudut kota.

Vandalisme sendiri menurut KBBI adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya" atau "perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas. Secara etimologi, vandalisme itu sendiri diambil dari nama bangsa, yakni Vandal. 

Pada zaman Romawi Kuno, bangsa Vandal merusak kota Roma secara biadab pada tahun 455. Sekarang ini, coretan dinding atau grafiti merupakan salah satu bentuk vandal yang paling sering kita lihat di sudut-sudut kota. 

Sebagai warga Banyumas, saya pribadi berharap pemerintah daerah turun tangan untuk menindak perilaku vandalisme, terlebih itu dilakukan di fasilitas umum. 

Saya sendiri menyarankan untuk melihat fenomena vandalisme ini dari kacamata yang berbeda bahwa pelaku vandal yang notabene adalah kaum muda, memiliki hasrat yang tinggi untuk menuangkan ide atau inspirasinya dalam bentuk coretan. 

Artinya, mereka membutuhkan ruang atau wadah dalam menampung minat dan bakat mereka. Kiranya, sebuah ajang perlombaan atau ajang menghias dinding di satu sudut kota menjadi alternatif. Niscaya mereka yang benar-benar melakukan vandal karena tak memiliki wadah akan sangat antusias mengikutinya.

 

 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut