BANJARNEGARA, iNews.id – Puluhan ekor sapi di Kabupaten Banjarnegara diisolasi setelah terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Isolasi tersebut dilakukan untuk menghindari penularan kepada hewan ternak lain.
Setidaknya sebanyak 80 ekor sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku, sapi tersebut merupakan milik salah satu peternak asal Karangjambe, Kecamatan Wanadadi. Setelah melalui pengecekan petugas Dinas Peternakan dan pengujian sampel di laboratorium, sapi yang terkena PMK menjalani isolasi selama 14 hari.
Sebelumnya, sapi raksasa jenis simetal dan limosin mengalami gejala keluar lendir pada mulut. Mulut dan lidah melepuh serta kuku mengalami luka dan berdarah. Sapi didatangkan pemilik dari Jawa Timur satu pekan lalu.
“Kini sapi dalam perawatan dan pemantauan dari tim dokter Dinas Peternakan Banjarnegara,” kata pemilik sapi, Rudin, Senin (16/5/2022).
Penularan penyakit mulut dan kuku berlangsung cepat melalui udara, kotoran dan air liur, sehingga warga dilarang mendekat dan petugas serta peternak yang masuk kandang isolasi harus disemprot disinfektan.
Penyakit ini jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan kematian pada sapi dan berdampak kerugian peternak.
“Kami mengimbau warga yang memiliki hewan ternak dengan gejala kurang nafsu makan, mengeluarkan lendir dari mulut dan kuku pecah, segera melaporkan kepada Dinas Peternakan,” kata dokter hewan Dinas Peternakan Banjarnegara, drh Anton.
Dengan demikian, dapat dilakukan penanganan lebih lanjut agar tidak menular ke hewan lainnya
Editor : Arbi Anugrah