Kembali pada Maret, serikat pekerja terbesar di Amerika AFL-CIO mentweet gambar dewan eksekutifnya memegang poster bendera Ukraina terbalik yang bertuliskan “Berdiri dengan Ukraina.”
Setelah beberapa ejekan online, serikat pekerja memposting ulang gambar dengan bendera yang diubah secara digital untuk membenahi posisinya. Namun akhirnya foto itu dihapus sepenuhnya ketika para pengguna Twitter mengomentari pekerjaan photoshop yang buruk untuk mengubah warna benderanya.
Para pemimpin AS di masa lalu dan sekarang juga membingungkan Ukraina, termasuk dengan negara-negara lain sepenuhnya. Dalam pidato pada Maret yang mengutuk serangan Rusia di Ukraina, Presiden AS Joe Biden menyatakan, “Presiden Rusia Vladmir Putin mungkin mengelilingi Kiev dengan tank, tetapi dia tidak akan pernah mendapatkan hati dan jiwa rakyat Iran.”
Baru-baru ini, mantan Presiden George W Bush mengutuk, “Invasi yang sepenuhnya tidak dapat dibenarkan dan brutal ke Irak, maksud saya Ukraina.” Kesalahan memalukan itu merujuk pada invasinya sendiri ke Irak pada 2003. Setelah pertemuan Senin, Austin mengumumkan Denmark akan memberikan rudal anti-kapal ke Ukraina, Ceko akan mengirim helikopter serang, dan Italia, Yunani, Norwegia, dan Polandia akan menyumbangkan sistem artileri dan amunisi.
AS telah memberikan hampir USD4 miliar bantuan militer ke Ukraina sejak Februari, dan akan menghabiskan USD40 miliar lagi untuk bantuan militer dan ekonomi untuk Kiev. Jumlah itu lebih dari enam kali anggaran pertahanan tahunan Ukraina. Kremlin menuduh AS dan sekutunya mengobarkan “perang dengan proxy” melawan Rusia melalui pengiriman senjata ini, serta dengan melatih dan berbagi intelijen dengan pasukan Ukraina. Aliran bantuan persenjataan dari Barat itu pun menjadikan konflik antara Ukraina dan Rusia terus berlanjut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta