"Kekuatan dari penari yang magis itu disalahartikan bahwa dengan kekuatan itulah akan bisa membunuh si sang dokter. Supaya bisa membangun image masyarakat untuk mempositifkan senimannya, jadi harus perlu riset banyak," imbuhnya.
Pria yang telah menggeluti seni tari sejak kecil itu juga menyebutkan bahwa sejatinya kekuatan yang datangnya dari leluhur tidak akan bersifat merusak.
"Indhang (roh yang merasuk ke dalam tubuh seorang penari) itu bukan untuk menghabisi nyawa orang, merusak. Bukan berarti untuk mencabut nyawa ataupun hal-hal yang negatif, justru malah lebih pada ucapan rasa syukur atas penciptaan yang luar biasa," terangnya.
Adapun film KKN di Desa Penari sendiri, merujuk pada sebuat thread twitter yang viral pada tahun 2019 lalu.
Cerita tersebut merupakan rangkaian tweet (Thread) dari akun Twitter bernama Simpleman yang mengaku bahwa mendengar kisah tersebut langsung dari orang yang mengalami kejadian KKN di Desa Penari itu.
Editor : Arif Syaefudin