Ini Sosok di Balik Berdirinya Kopassus, Pasukan Elite TNI AD

Sosok AE Kawilarang
AE Kawilarang berdarah militer karena dilahirkan dari sebuah keluarga militer. Ayahnya, Alexander Herman Hermanus Kawilarang seorang Mayor KNIL.
Ibunya bernama Nelly Betsy Mogot. Kedua orang tuanya berasal dari Remboken di Sulawesi Utara dan memiliki darah Minahasa dari sub-suku Toulour.
Alex Kawilarang merupakan sepupu dari Direktur Akademi Militer Tangerang Daan Mogot yang gugur dalam Pertempuran Lengkong saat berupaya melucuti senjata di depot tentara Jepang pada 1946.
Sebelum terjun ke dunia militer, Kawilarang mengenyam sistem pendidikan Eropa. Kawilarang menempuh pendidikan dasar di sebuah Europeesche Lagere School (ELS), mula-mula di Tjandi, Semarang kemudian di Cimahi, Jawa Barat.
Selesai pendidikan, Kawilarang melanjutkan ke Hoogere Burgerschool te Bandoeng yang sekarang ditempati SMA Negeri 3 Bandung dan SMA Negeri 5 Bandung.
Selesai pendidikan menengah, Kawilarang mengikuti jejak ayahnya masuk pendidikan militer. Pada awalnya Kawilarang di Korps Pendidikan Perwira Cadangan KNIL (Corps Opleiding Reserve Officeren, CORO) pada 1940, kemudian ke Akademi Militer Kerajaan (Koninklijk Militaire Academie) darurat di Bandung dan Garut, Jawa Barat selama dua tahun sejak 1940-1942.
Setelah lulus pendidikan, Kawilarang ditempatkan di Magelang sebagai komandan peleton dan kemudian ditugaskan kembali ke Bandung sebagai instruktur.
Pada Oktober 1945, Kawilarang ditugaskan sebagai staf Komandemen I Jawa Barat di Purwakarta. Pada Januari 1946, Kawilarang menjadi Kepala Staf Resimen Infanteri Bogor Divisi II Jawa Barat dengan pangkat letnan kolonel.
Pada Agustus 1946, Kawilarang menjadi komandan Brigade II/Surya Kencana yang meliputi Sukabumi, Bogor, dan Cianjur. Brigade ini termasuk dalam Divisi Siliwangi yang baru terbentuk. Kawilarang memimpin brigade ini selama Agresi Militer Belanda I.
Editor : Arif Syaefudin