4. Letkol Inf Mohammad Idjon Djanbi
Letnan Kolonel (Letkol) Inf Mohammad Idjon Djanbi memiliki catatan tersendiri, terutama dalam sejarah berdirinya Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dia merupakan salah satu figur yang turut berperan dalam lahirnya Kopassus. Dilansir dari buku kopassus Inside Indonesia's special forces, Kisah Idjon Djanbi dalam mendirikan Kopassus dimulai dari AE kawilarang yang ingin membentuk pasukan khusus saat melawan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 16 April 1952.
Keberanian dan ketegasan pemilik nama lengkap Rokus Bernardus Visser ini dalam pertempuran, membuat namanya terus dikenang meski bukan Warga Negara Indonesia (WNI).
Pasca terjadinya agresi militer Belanda, Visser memilih untuk keluar dari militer dan beralih menjadi petani bunga di Lembang, Jawa Barat. Di sini dia menjadi mualaf dan mengubah namanya menjadi Mochammad Idjon Djanbi.
Pria kelahiran 13 Mei 1914, Boskoop, Belanda ini kemudian hidup di Lembang dan kemudian ditemui oleh Letda Aloysius Soegijanto untuk membahas pembentukan pasukan komando. Pasalnya, Idjon Djanbi memiliki banyak keahlian bertempur.
Mulai dari keahlian menggunakan senjata hingga pertarungan tangan kosong. Kemudian dia dipilih menjadi pelatih sipil di CIC II. Namun dia meminta agar pangkatnya harus lebih tinggi dari calon siswanya. Seiring berjalannya waktu, pasukan elite ini semakin matang.
Mereka berhasil mengatasi pemberontakan DI/TII dan PRRI/Permesta. Dari peristiwa tersebut, niat untuk membentuk pasukan khusus di Angkatan Darat semakin besar.
Pengangkatan Idjon menjadi Mayor Infanteri TNI dengan NRP 17665 ini diputuskan Menteri Pertahanan kala itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada 1 April 1952.
Idjon mendapat tugas untuk melatih para perwira dan bintara dalam pembentukan pasukan khusus.
Pasukan khusus Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/Siliwangi, disingkat Kesko III kemudian dibentuk pada tanggal 16 April 1952.
Pasukan tersebut dipimpin oleh Idjon, tanggal tersebut juga diperingati sebagai hari jadi Kopassus. Idjon Djanbi meninggal pada 1 April 1977, Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait