BLORA,iNews.id - Sekretaris Desa (Sekdes) di Desa Waru, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora dituduh berselingkuh dengan pembantu rumah tangganya terungkap. Mirisnya sekdes ini justru melaporkan Sukir (45) suami dari pembantu rumah tangga tadi ke Polsek Kota Blora.
Sekdes melaporkan kasus tersebut dengan tuduhan Sukir mencemarkan nama baiknya. Kasus perselingkuhan sekdes dengan pembantu rumah tangga dibongkar Sukir
Sukir sudah curiga dengan istrinya sejak lama. Lalu bersama warga menggeruduk Balai Desa Waru. Namun bukannya keadilan yang didapat, dia justru malah dilaporkan oleh oknum perangkat tersebut ke Polsek Kota Blora.
Sukir dituduh melakukan pencemaran nama baik oknum perangkat karena tuduhan berselingkuh dengan istrinya.
Padahal Sukir mengaku sudah mengantongi bukti bukti perselingkuhannya dengan istrinya, melalui Chating pribadi di WahtsApp.
Istrinya J, juga sudah mengakui perbuatan persetubuhan dengan oknum tersebut selama empat kali. Selama ini J bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah oknum perangkat desa tersebut.
"Saya waktu itu habis pulang kerja ya, dari Jakarta. Terus hati saya gak enak, sudah mulai curiga sebenarnya, saya gak bisa tidur. Tiba tiba jam dua malam ada telepon di HP istri saya."
"Saya rampas saya lihat, ternyata ada bekas panggilan nama Pak Heri, Pak Carik itu. Terus saya lihat di chatnya itu ada kata-kata bahwa dia sayang sama istri saya, dan mengajak hubungan itu terus. Dan juga dia kirim foto dirinya yang tidak senonoh, mengirim video purno juga," kata Sukir, Rabu (13/10).
Kejadian itu sekitar dua minggu lalu. Selanjutnya Sukir menanyakan kepada istrinya dan istrinya mengakui semua perbuatan itu.
"Saya marah kan. Pertama istri saya mengaku baru satu kali, saya tanya terus katanya hubungan itu kan sudah lama, empat bulanan. Saya tidak percaya kalau satu kali, akhirnya istri saya mengaku sudah empat kali," tuturnya.
Sejak saat itu hubungan dengan dengan istrinya agak kurang baik. Walupun sering bersama karena demi anaknya. Istrinya saat ini diantar ke orang tuanya karena dirinya masih marah, karena merasa dikhianati.
Ia sudah bekerja banting tulang keluar ke Jakarta demi anak istri, setelah pulang malah di khianati, berselingkuh dengan majikanya.
Melihat nama desanya menjadi jelek, lantaran tersebar berita di desa Waru ada perselingkuhan oknum perangkat, wargapun marah.
Pada Senin (11/10/2021) lalu, warga beramai ramai mendatangi Balai Desa Waru untuk minta keadilan. Mereka menuntut agar oknum perangkat desa itu mundur dengan hormat karena sudah mencemarkan nama desa.
Namun oleh Pemerintah Desa dijanjikan bakal diketemukan dengan oknum tersebut dan kepala desa untuk diberikan kepastian jawaban pada Rabu (13/10/2021).
Akan tetapi oknum tersebut tidak hadir dengan alasan sakit. Kepala Desa yang ternyata mertua dari oknum perangkat itu juga tidak hadir dengan alasan sama.
Pertemuan di balai desapun sempat ricuh dengan tidak hadirnya Kepala Desa dan menantunya, oknum perangkat yang diduga berselingkuh.
Namun betapa kagetnya Sukir, di saat yang sama ia mendapat surat panggilan dari Polsek Kota Blora, melalui Bhabinkamtibmas.
Surat dari Bhabinkamtibmas lalu dibuka oleh Surip disaksikan oleh sejumlah warga. Isinya dia diminta ke Polsek Blora Kota atas tuduhan pencemaran nama baik dari oknum perangkat tersebut padaSenin (18/10/2021) mendatang.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait