JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Menjalankan sebuah bahtera rumah tangga memang tak selalu berjalan sesuai harapan, banyak permasalahan dan tantangan yang akan menguji setiap pasangan. Namun salah satu yang paling ditakuti setiap pasangan adalah selingkuh dengan kehadiran orang ketiga.
Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto beberapa waktu lalu mengatakan perselingkuhan dapat menyebabkan trauma bagi korban karena memiliki dampak psikologis bagi yang menjalani. Selingkuh juga menjadi biang masalah untuk pribadi maupun keluarga serta membuka jalan perceraian.
"Perselingkuhan dapat menyebabkan trauma. Mereka yang mengalami perselingkuhan ternyata memenuhi kriteria untuk gangguan stres pascatrauma (PTSD)," kata Kasandra seperti dilansir dari Antara beberapa waktu lalu.
Akibatnya, beberapa masalah akan muncul sebagai respon emosional akibat perselingkuhan, antara lain banyak pikiran, gangguan makan dan tidur, suasana hati yang tidak menentu, depresi hingga masalah kesehatan.
Untuk mengatasi hal itu, beberapa terapis dan psikolog bahkan mulai menggunakan istilah Gangguan Stres Pasca Perselingkuhan untuk menggambarkan kondisi mental mereka.
"Dampak yang dirasakan (oleh korban perselingkuhan) di antaranya menyalahkan diri sendiri dan merasa jika harga dirinya rendah," ujarnya.
Selain itu, perselingkuhan juga akan membawa dampak negatif terhadap anak. Menurutnya, anak yang orangtuanya selingkuh bisa sangat tertekan, stres, atau depresi.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait