"Sudah sering saya sampaikan, kebocoran ini jangan sampai terulang lagi. Ini sudah lama memang, beberapa tahun baru kejadian lagi. Harapan kami supaya Lebih safety lagi dari Pertamina. Terakhir itu sekitar 6-7 tahun yang lalu, itu lama waktu (pembersihan) ada seminggu," ungkapnya.
Maka dari itu, nelayan sangat antusias ketika melakukan pembersihan tumpahan minyak ini. Hal itu untuk mengantisipasi agar limbah tersebut tidak menyebar akibat pasang air laut.
"Saya sudah monitor, katanya sudah mulai di datangi di wilayah Timur khususnya di wilayah Sentolo Kawat, di sana sudah mulai ada penyedotan," jelasnya.
Pihaknya sendiri sementara ini belum mengajukan ganti rugi, pihaknya masih fokus pada penanganan oleh Pertamina untuk pendataan dari nelayan yang ikut serta membantu mengambil dari pada tumpahan minyak.
Sebelumnya diberitakan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Cilacap sigap lakukan pembersihan ceceran minyak di area perairan Cilacap. Saat ini Tim internal langsung turun untuk melakukan penanggulangan kejadian di sekitar Dermaga Wijayapura dan Area 70 yang terdampak ceceran minyak.
Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna menyebutkan, pasca ceceran minyak Senin sore (27/6) kemarin, pihaknya telah sigap melaksanakan prosedur penanggulangan melalui beberapa tahapan.
“Tim telah melakukan penanganan dan pembersihan di area tersebut,” ujar Cecep dalam keterangannya, Selasa (28/6/2022).
Dia menjelaskan, hingga saat ini ceceran minyak sudah bisa dikendalikan. “Tim masih terus kami kerahkan untuk memastikan kondisi perairan kembali bersih,” imbuh Cecep.
Cecep menjelaskan bahwa penyebab terjadinya ceceran minyak sampai saat ini dalam penelusuran.
“Karena peristiwa itu terjadi di area operasional kami, sehingga saat ini kami fokuskan dulu untuk segera melakukan pembersihan area perairan terdampak,” jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait