Selain itu, Ana difasilitasi oleh perusahaan untuk tinggal di asrama Pangsapuri Sri Ayu. Ana yang bersama 5 rekannya hanya membayar sewa asrama 10 Ringgit Malaysia per orang.
"Kita cuma 10 RM (Ringgit Malaysia) saja. Satu kamar ada satu orang, dan ada juga dua orang," katanya yang berangkat kerja menggunakan bus antar jemput dari perusahaan.
Luas asrama yang ditempati Ana 60 meter persegi dengan 3 kamar tidur, satu kamar mandi dan dapur. Fasilitas televisi, sofa, kasur, karpet, peralatan dapur dan lainnya dari perusahaannya.
"Kita disediakan semua betul-betul ada. Kita hanya tinggal," katanya.
Asrama Khusus Perempuan
Pengurus Besar Kanan Pentadbiran, Perbadanan Kemajuan Negeri Selangor (PKNS) Saharom Mohni mengatakan seluruh asrama sebanyak 390 unit yang ditempat tenaga kerja asing di Pangsapuri Sri Ayu. Asrama ini khusus untuk perempuan.
"Tidak ada lelaki di sini, semua kediaman (tempat tinggal) untuk perempuan saja," kata Sahrom.
Untuk tamu para tenaga kerja asing harus melapor kepada pihak sekuriti. Mereka juga tidak boleh menginap meski tamunya keluarga atau orang tuanya.
"Kalau lelaki ke sini tidak boleh masuk sembarangan. Kami jaga sangat ketat. Kalau mereka berkeluarga suaminya tinggal di tempat lain," ujar dia.
Tak hanya tenaga kerja asing dari Indonesia yang tinggal di asrama, mereka juga ada yang berasal dari Vietnam, Thailand, Myanmar, Filipina dan Nepal.
PKNS selama ini bekerja sama dengan sejumlah perusahaan yang menempatkan tenaga kerjanya tinggal di asrama tersebut. Di antaranya Sony, Modern Icon, Metro Excel, Amazco, Karyatama Mitra, Nidec, Hitachi dan lainnya.
Para perusahaan harus membayar biaya sewa asrama untuk satu orang tenaga kerja asing 600 Ringgit Malaysia per bulan.
"Paling banyak pekerja Sony tinggal di sini," ucap dia.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait