Menteri BUMN Erick Thohir Bingung Indonesia Negara Agraris tapi Impor Pangan Terus

Suparjo Ramalan
Menteri BUMN Erick Thohir hingga 2022 mendatang. (Foto: Dok)

Langkah itu, kata dia, hanya akan menjadikan pekerja industri, petani, peternak, hingga perkebunan sebagai objek pembangunan saja. Padahal, kelompok tersebut seharusnya menjadi subjek dalam rantai pasok pangan. Ia pun mengungkapkan kekesalannya sebagai orang yang hidup di negara agraris tapi impor pangan terus.

"Kita negara agraris tapi impor terus. Kita bicara keberpihakan kepada petani, peternak, pekerja perkebunan, itu hanya objek. Bukan subjek yang harus dibenahi, tapi hanya objek," ujar Erick, Selasa (19/10/2021).

Bahkan, dia mengingatkan 30 persen dari total tenaga kerja di Indonesia berasal dari industri pangan. Dari hitungannya, ekosistem pangan nasional ikut menentukan tingkat kesejahteraan para buruh tersebut.

Artinya, jika ekosistem pangan nasional tidak dibenahi secara tepat dan menyeluruh, termasuk impor pangan dilakukan secara agresif, justru membuat pekerja menjadi miskin. 

"Padahal tenaga kerja daripada pangan secara menyeluruh, ini saya tidak bicara retailnya, itu mungkin 30 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Kalau 30 persen ini miskin, kita sebagai memegang amanah sangat berdosa," katanya.

Tak segan-segan Erick mengutarakan akan menggantikan Dewan Direksi dan Komisaris BUMN di sektor pangan, bila selama satu tahun ke depan ekosistem pangan dalam negeri tidak mengalami transformasi secara signifikan. 

"Saya akan sangat serius memantau pangan selama 1 tahun ke depan dan mohon maaf yang tidak ikut transformasi, pasti saya bongkar, pasti saya ganti," ungkapnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network