Menurut profesor dari Universitas Royal Holloway, London, Humayun Ansari, dalam lawatannya itu, Quilliam juga melihat betapa bersahajanya masyarakat Maroko yang mayoritas memeluk Islam. Quilliam yang lahir di Inggris pada 10 April 1856 itu sungguh terkesan.
" Ia merasa bahwa orang di sana hidup sederhana. Dengan mengangkat moral dan ada suasana solidaritas, baik kaya maupun miskin," kata Ansari melansir laman BBC pada Selasa (5/7/2022).
Sepulangnya dari Maroko, dia tak mau menunggu berama-lama lagi dan lansung mempromosikan Islam kepada masyarakat setempat. Tentu saja tindakannya dianggap aneh oleh warga. Apalagi masyarakat Inggris kala itu sangat resisten terhadap Islam, karena dianggap sesat.
Robert Stanley (tengah) dengan Abdullah Quilliam (kanan) di masjid Liverpool. (Foto: BBC)
Saat menjalani dakwah, dia sering membuat tulisan dan menerbitkan tulisan-tulisan serta menyebarkannya ke masyarakat. Lagi-lagi tindakan William membuat masyarakat di Liverpool marah besar dan dianggap karyanya mengundang kebencian.
Apakah William langsung menyerah? Saat tekanan hebat, dia tak menyerah, bahkan sedikit demi sedikit orang-orang di Liverpool berhasil dia ajak masuk Islam. Setelah banyak orang yang dia ajak masuk Islam, Quilliam membangun masjid.
"Dia berhasil mengajak 200 warga lokal dan 600 orang di seluruh Inggris untuk pindah agama. Dia juga menghabiskan banyak waktu melakukan syiar tentang Islam dan menegaskan bahwa Islam bukan agama setan," kata Jahangir Mohammed.
Keberhasilan Quilliam mengajak banyak orang masuk Islam inilah yang membuat kemarahan masyarakat Inggris semakin menjadi-jadi. Tak hanya psikologi, warga Ingris bahkan mulai melakukan serangan secara fisik.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait