Kisah Horor Pendaki Gunung Arjuno Tersesat dan Melihat Perkampungan Gaib

Avirista Midaada
Kehidupan di atas Gunung Arjuno ternyata dihuni manusia tak kasat mata. Kehidupan mereka layaknya orang di zaman dahulu dan terhat dengan begitu jelas. (foto Ilustrasi: Risna/Okezone)

Bahkan di atas gunung saat tersesat, dia melihat kehidupan orang berbelanja seperti di pasar. Orang-orang tak kasat mata itu juga tampak melakukan kegiatan perbelanjaan, namun dengan menggunakan pakaian layaknya zaman kerajaan.

"Kadang di pasar kelihatan banyak orang. Kadang hanya lewat kayak orang bawa prajurit lewat tok. Nggak terlalu kelihatan, posisi ku diam. Kalau malam aku diam. Mulai tampak menjelang magrib, terus tiba-tiba hilang gelap kelihatan orang kayak di Pasar ramai karena nggak ada aktivitas tak tinggal terus kembali lagi suasana sudah beda," katanya.

Pemuda warga Kutorejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan juga melihat istana kerajaan gaib di kawasan Gunung Arjuno. Bahkan di istana itu terdapat raja yang di depannya ada orang-orang banyak. Tetapi dia tak mengetahui lokasi persis letaknya.

"Ada pendopo tempat kayak raja, jadi raja diam di depannya orang banyak, kayak di pendopo. Pendoponya besar tapi nggak ada penghalangnya. Cuma ada tiangnya saja. Di alas mana nggak tahu saya, nggak tahu posisinya dimana itu bukan alam kita," ucapnya.

Keanehan juga terdapat pada pepohonan yang ada di sekitarnya. Pepohonan itu memiliki tinggi yang lebih besar dan akar yang menjulang tinggi hingga ke atas. Konon akar pepohonan itu merupakan akar mimang yang kerap kali membuat orang-orang tersesat karena hanya ada di alam tak kasat mata.

"Aneh pohonnya baru kali itu baru aku lihat, pohonnya besar-besar, kadang akarnya sampai ke atas. Kalau lihat ke arah matahari sudah nggak kelihatan. Kabut pasti, kabut mulai datang kabut itu menutupi hutan sampai mau subuh hutan tok itu. Itu (kabut) tandanya masuk di alam mereka," katanya.

Namun selama berada di alam gaib, Naam mengaku tak banyak berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata tersebut. Dia memilih untuk diam ketika berada di alam mereka.

"Karena pertama mereka itu acuh tak acuh jadi ya nggak mau komunikasi tetap diam, nggak tahu kehadiran saya. Makanya nggak interaksi," ujarnya.

Editor : Arbi Anugrah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network