Dia beralasan mengalami efek samping setelah disuntik dosis kedua vaksin Covid-19 sehingga butuh kesegaran. Sang profesor melanjutkan, peristiwa itu merupakan nasib buruknya dan seharusnya dia membatalkan kelas. Universitas Hanyang menyatakan komite personalia akan bertemu untuk menyelidiki insiden ini. Bisa saja dia mendapatkan sanksi atas perbuatannya itu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait