Seorang warga menggambarkan hidupnya sebagai "siklus ketakutan, stres dan keputusasaan". Seorang pemimpin pemuda dari Brooklyn, daerah di lingkungan Cite Soleil yang paling parah terkena dampak pertempuran, menggambarkan bagaimana hidupnya telah berubah.
"Saya pergi ke tempat tidur dan bangun dengan suara tembakan, yang sangat menegangkan. Tetapi bahkan jika tembakan itu menakutkan saya, saya mencoba menggunakan suara irama peluru yang ditembakkan untuk menidurkan saya; inilah satu-satunya cara saya bisa bertahan," kata pemuda itu kepada PBB.
"Kadang-kadang Anda dapat menggunakan musik untuk menghindari kebisingan pemotretan yang konstan, tetapi tidak ketika tembakan dilakukan begitu dekat dengan rumah Anda; itu terlalu keras," kata pria itu, yang menyembunyikan nama aslinya karena alasan keamanan, seperti dikutip dari BBC, Rabu (27/7/2022).
Sekitar 3.000 warga terpaksa mengungsi. Banyak dari mereka tidak punya apa-apa untuk kembali setelah rumah mereka dihancurkan atau dibakar oleh geng.
Yang lain tidak berani meninggalkan rumah mereka karena takut terbunuh oleh peluru nyasar.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait