Sejak tahun 2015 hingga akhir tahun 2021, setidaknya Kementerian PUPR telah membangun 6,7 juta rumah. Mewujudkan hal tersebut, Kementerian PUPR saat ini telah menyalurkan bantuan subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di antaranya melalui bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan di mana pada tahun 2022 ini ditargetkan tersalur untuk 200.000 unit rumah.
“Ada juga bantuan-bantuan yang sifatnya memberi subsidi seperti subsidi selisih bunga, subsidi bantuan uang muka, skema-skema ini terus kami lakukan,” jelasnya.
Kementerian PUPR juga mengembangkan hunian vertikal dengan konsep transit oriented development (TOD) untuk meningkatkan aksesibilitas antara tempat tinggal dan tempat kerja masyarakat.
Zainal menambahkan terkait pengembangan perumahan skala besar juga dilakukan, seperti pengembangan rumah instan sederhana sehat (RISHA), pengembangan rumah unggul sistem panel instan (RUSPIN), dan rumah modular lainnya.
“Untuk pembangunan rumah dengan waktu yang cepat kami menggunakan teknologi RISHA. Selain di Palu, belum lama ini Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan hunian tetap (huntap) di Lumajang bagi para korban letusan Gunung Semeru,” ujarnya.
Editor : Pepih Nurlelis
Artikel Terkait